Rakorpim Madrasah, Kakan: Peringati Hari Bumi, Tanam 1 Juta Pohon Matoa

Kemenag Sleman News – Agenda rutin Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman dilaksanakan Rabu (16/04/2025). Kegiatan berlangsung di Griya Persada Convention Hotel & Resort Kaliurang.
Hadir dalam Rakorpim Kakan Kemenag Kab. Sleman H. Sidik Pramono, S.Ag, M.Si, Kasubbag TU H. Sangaji, SHI, Kasi Dikmad Drs. H. Tulus Dumadi, MA, Kapokja Pengawas Drs. H. Daryono, M. Pd.I, Pengawas Madrasah Hj. Tri Wahyuni, M.Pd dan Nur Wahyudin Al Aziz, M.Pd, Kamad dan KTU se-Kabupaten Sleman, Jabfung Perencana, Keuangan, Analis SDM dan Pranata Humas serta pelaksana pada Seksi Dikmad.

Dalam sambutan dan arahannya, Kakan Sidik menyampaikan Surat Edaran Sekjen Kemenag Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. “Gerakan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Bumi 22 April 2025 sebagai upaya mendukung pelestarian lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan melaksanakan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden ke-8,” tegasnya.
Dalam hal ini Menteri Agama menggagas program ekoteologi sebagai salah satu dari Asta Program Prioritas Kementerian Agama Tahun 2025-2029. “Yakni memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta peningkatan toleransi atar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kakan mengajak seluruh elemen baik di madrasah negeri maupun swasta mulai dari RA, MI, MTs hingga MA untuk segera menindaklanjuti dengan pencarian bibit matoa yang akan ditanam serempak pada tanggal 22 April 2025 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama saat memimpin Rakorpim, Kasi Dikmad mengingatkan kembali terkait updating data emis. “Sekali lagi, ini bukan tanggung jawab pengawas maupun operator emis namun tanggung jawab guru yang bersangkutan,” jelasnya. “Mohon disampaikan kepada guru agar selalu mengupdate data jika ada perubahan sehingga segala bentuk kompensasi bisa segera diberikan kepada yang bersangkutan,” imbuhnya.
Terkait dengan aktivasi MFA agar segera ditindaklanjuti. “Ini merupakan aplikasi dari BKN untuk melindungi data ASN yang ada di ekinerja dan mySAPK karena untuk login ke MFA harus menggunakan OTP,” lanjutnya.
Sementara terkait PPDB yang menjadi agenda Rakorpim, Tulus meminta untuk PPDB reguler agar disediakan waktu dan tempat bagi penerimaan siswa madrasah swasta. “jadi mereka yang belum dapat kesempatan belajar di madrasah negeri tetap bisa belajar di madrasah swasata,” pungkasnya. (tnf)