Kemenag Sleman Gelar Early Warning System untuk Perkuat Kerukunan Antar Umat Beragama

Kemenag Sleman News – Dalam rangka memperkuat kerukunan dan kewaspadaan terhadap potensi konflik antar umat beragama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Early Warning System (EWS) di Rumah Makan Pringsewu, pada Jumat (16/05/2025)
Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai unsur, termasuk perwakilan Kantor Urusan Agama se-Kabupaten Sleman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sleman, serta pejabat dan fungsional dari Seksi Bimas Islam Kankemenag Sleman.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman, Indra Darmawan, S.Sos, M.Sc, dan Ketua FKUB DIY, H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si. Keduanya menyampaikan perspektif penting terkait upaya deteksi dan pencegahan konflik sosial keagamaan.
Dalam paparannya, Indra Darmawan menekankan urgensi pembentukan dan penguatan Tim Kewaspadaan Dini di daerah, sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 2 Tahun 2018.
“Tim ini tidak hanya mengumpulkan dan memverifikasi informasi, tetapi juga bertugas menyusun laporan sebagai dasar pengambilan kebijakan di tingkat provinsi,” jelas Indra.
Sementara itu, H. Sidik Pramono menyoroti pentingnya membangun ruang publik kerukunan di tingkat desa. Ia mengingatkan bahwa kerukunan bersifat dinamis dan rentan terganggu oleh berbagai faktor sosial budaya.
“Kearifan lokal yang mulai pudar dan kurangnya ruang dialog antar pemeluk agama seringkali menjadi pemicu konflik,” ungkap Sidik.
“Karenanya, forum komunikasi antar tokoh agama di tingkat akar rumput sangat penting untuk deteksi dini dan penyelesaian persoalan secara damai.”
Kegiatan EWS ini menjadi salah satu langkah strategis Kankemenag Sleman dalam memperkuat sinergi lintas sektor guna menjaga keharmonisan umat beragama di wilayahnya. Harapannya, forum seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkuat budaya damai dan toleransi di masyarakat. (isa)
