Jumat, Oktober 17, 2025
Berita KemenagHeadline

Kemenag Sleman Perkuat Deteksi Dini Konflik Paham Keagamaan Islam

Kemenag Sleman News — Dalam rangka memperkuat kapasitas dan peran strategis para penyuluh agama Islam dalam menangkal potensi konflik paham keagamaan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Operasional Tim Cegah Dini Konflik Paham Keagamaan Islam, Senin (19/05/2025).

Kegiatan yang berlangsung di aula lantai 3 Kankemenag Sleman ini diikuti oleh para penyuluh agama Islam dari seluruh kapanewon di Kabupaten Sleman.

Hadir sebagai narasumber dua tokoh kompeten di bidangnya, yaitu Bakhtiar Rifai, S.Si. dari Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta dan H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY.

Dalam paparannya, Bakhtiar Rifai menekankan pentingnya sinergi dalam upaya deteksi dini potensi konflik keagamaan.  Ia menyampaikan materi bertajuk “Memperkuat Deteksi Dini Konflik Paham Keagamaan Islam di DIY: Perspektif Intelijen.”

“Menghadapi potensi konflik paham keagamaan di DIY, pendekatan deteksi dini tidak bisa berjalan sendiri. Menjaga kerukunan bukan hanya tugas aparat, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa,” tegasnya.

“Dengan deteksi dini yang tepat, semua pihak bisa mencegah konflik sebelum menjadi ancaman nyata bagi kehidupan berbangsa,” lanjut Bakhtiar.

Sementara itu, H. Sidik Pramono mengupas lebih dalam tentang karakteristik masyarakat Sleman dan potensi konflik yang bisa muncul. Ia menyampaikan bahwa keberagaman Sleman adalah kekuatan sekaligus tantangan yang harus terus dijaga dengan kewaspadaan dan pendekatan edukatif.

“Sleman merupakan wilayah yang relatif toleran, namun potensi konflik tetap ada, terutama di tengah dinamika zaman yang terus berubah,” ujarnya.

“Faktor penyebab konflik tidak hanya dari tafsir keagamaan yang sempit, tapi juga aspek non-agama seperti politik dan ekonomi. Di sinilah penyuluh agama memiliki peran strategis sebagai garda depan dalam mencerahkan masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi wujud komitmen Kankemenag Sleman dalam memperkuat peran penyuluh agama sebagai agen perdamaian dan penjaga harmoni sosial. Melalui penguatan wawasan dan sinergi antarlembaga, diharapkan penyuluh dapat berperan aktif dalam meredam potensi konflik sebelum berkembang lebih jauh. (isa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas