Mencari Harta Karun: Petualangan Malam Hari Kemah Budaya MTsN 8 Sleman

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) — Malam pertama Kemah Budaya MTsN 8 Sleman Tahun 2025 di Bumi Perkemahan Banyunibo dipenuhi dengan semangat petualangan dan kekompakan. Salah satu kegiatan unggulan yang dinanti-nanti peserta adalah “Pencarian Harta Karun”, sebuah permainan berbasis kerja sama dan pemecahan masalah yang dilaksanakan pada Selasa malam (17/06/2025) dan dipandu langsung oleh Pembina Pramuka, Kak Ryan.
Kegiatan pencarian harta karun diikuti oleh seluruh regu peserta kemah, yang masing-masing terdiri dari siswa kelas VII. Dalam permainan ini, mereka harus menyelesaikan serangkaian teka-teki untuk menemukan lokasi harta karun tersembunyi yang ditempatkan di beberapa titik strategis di area perkemahan. Tantangan dilakukan dalam suasana malam hari, dengan penerangan senter dan pengawasan penuh dari panitia dan pembina.
“Permainan ini bukan sekadar mencari hadiah, tapi melatih kecermatan, kebersamaan, dan keberanian kalian dalam menyelesaikan masalah secara kelompok. Saya harap kegiatan seperti ini bisa menjadi kenangan manis dan mendidik bagi para peserta,” ujar Kak Ryan dalam arahannya sebelum permainan dimulai.
Kemah Budaya MTsN 8 Sleman tahun ini mengusung tema “Tumbuh dalam Iman, Bersatu dalam Perbedaan, dan Bersinar untuk Nusantara.” Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dari Selasa (17/06) hingga Kamis (19/06/2025), dan diikuti oleh 191 siswa kelas VII serta 37 panitia, terdiri dari 29 guru, 6 pembina, dan 3 pembina luar. Selain kegiatan pencarian harta karun, agenda kemah juga mencakup giat umum seperti ibadah, olahraga, permainan besar (outbond), serta giat prestasi dan lomba seperti hasta karya, wide game, pentas seni, lomba memasak, PBB, dan fashion show busana Nusantara.
Seluruh kegiatan dikemas dengan semangat kolaboratif, edukatif, dan menyenangkan. Kegiatan malam pencarian harta karun menjadi salah satu momen paling berkesan, memperkuat nilai-nilai kepramukaan dan karakter peserta. Tawa, sorak semangat, dan langkah-langkah berani anak-anak menjadi saksi tumbuhnya jiwa mandiri dan kerja sama sejak dini.
Kemah Budaya ini bukan hanya menjadi ajang rekreasi edukatif, tetapi juga sarana penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kemandirian, dan cinta budaya kepada para siswa. Kepala MTsN 8 Sleman sekaligus Kamabigus, Kak Agus Sholeh, S.Ag., dalam sambutan pembukaan menyampaikan harapannya agar kegiatan ini memberi pengalaman berharga bagi peserta, “Semoga kemah ini menjadi ruang pembelajaran luar biasa—belajar mandiri, bertanggung jawab, dan bersahabat dengan alam serta sesama.” (idw)