Rabu, Oktober 15, 2025
Berita Madrasah

Asyik, Peserta Dianpinru MTsN 8 Sleman Ikuti Materi Kepemimpinan Dalam Regu

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman) Kegiatan Dianpinru (Gladian Pimpinan Regu) tahun 2025 MTsN 8 Sleman sukses digelar pada Jumat dan Sabtu, 8–9 Agustus 2025 di pangkalan MTsN 8 Sleman. Kegiatan ini diikuti oleh para pimpinan regu penggalang yang telah lolos seleksi dan siap mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin di regunya masing-masing. Berbagai materi penting terkait pembekalan kepemimpinan disampaikan oleh para pembina, salah satunya adalah materi khusus tentang kepemimpinan dalam regu yang dibawakan oleh Pembina Pramuka MTsN 8 Sleman, Kak Bambang Hermanto.

Dalam pemaparan materinya, Kak Bambang menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki “WIBAWA” agar mampu melahirkan kharisma yang kuat di hadapan anggotanya. WIBAWA tersebut tidak datang secara instan, melainkan harus dibangun melalui proses yang melibatkan aspek batin dan lahir. Menurutnya, pemimpin yang berwibawa akan lebih mudah menggerakkan anggotanya, membangun kepercayaan, dan mencapai tujuan bersama dengan efektif.

Aspek batin, jelas Kak Bambang, mencakup hal-hal seperti berilmu, cerdas, berkarakter luhur, dapat dipercaya, terampil, dan disiplin. Semua sifat ini merupakan pondasi yang membuat pemimpin memiliki kekuatan dari dalam dirinya. Sementara itu, aspek lahir meliputi berpakaian bersih dan rapi, berperilaku dan berkata seperlunya, mampu secara material, bersikap ikhlas, melayani anggota, serta melaksanakan kode kehormatan “Dasa Darma” dan “Tri Satya” dalam kehidupan sehari-hari. Keseimbangan antara batin dan lahir inilah yang menjadikan seorang pemimpin benar-benar dihormati.

Kak Bambang juga menjelaskan berbagai tipe kepemimpinan yang sering dijumpai dalam kehidupan berorganisasi. Tipe pertama adalah Pemimpin Raja (Absolut) yang cenderung otoriter dan menjadi penguasa tunggal dalam pengambilan keputusan. Tipe kedua adalah Pemimpin Lambang yang hanya menjadi pelengkap tanpa memiliki kuasa nyata. Sedangkan tipe ketiga adalah Pemimpin Demokrasi yang melibatkan semua unsur dalam membuat keputusan dan selalu mempertimbangkan aspirasi anggota.

Selain memahami tipe-tipe kepemimpinan, peserta Dianpinru 2025 juga dibekali dengan prinsip-prinsip kepemimpinan yang baik, yakni “Asah, Asih, dan Asuh.” Asah berarti mengasah kemampuan diri dan anggota agar semakin berkembang. Asih berarti menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian di antara anggota regu. Sedangkan Asuh berarti membimbing dan mengarahkan anggota menuju tujuan bersama. Prinsip ini diharapkan mampu membentuk pemimpin regu yang humanis sekaligus tegas.

Lebih lanjut, Kak Bambang mengaitkan kepemimpinan ideal dengan nilai-nilai luhur bangsa yang diwariskan oleh para pendahulu. Pemimpin ideal, menurutnya, adalah sosok yang selalu “Ing Ngarsa Sung Tuladha” (di depan memberi teladan), “Ing Madya Mangun Karsa” (di tengah memberi semangat), dan “Tut Wuri Handayani” (di belakang memberi dorongan). Sikap ini, jika diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, akan melahirkan pemimpin yang berkarakter kuat sekaligus menginspirasi.

Kegiatan Dianpinru 2025 MTsN 8 Sleman ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta berkesempatan bertanya dan berbagi pengalaman terkait kepemimpinan di regu masing-masing. Suasana antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan tugas dan peran mereka sebagai pemimpin regu. Dengan bekal ilmu dan motivasi yang didapatkan selama dua hari ini, diharapkan para pimpinan regu MTsN 8 Sleman mampu menjadi teladan dan motor penggerak bagi anggota regunya dalam setiap kegiatan Pramuka. (adp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas