Selasa, Oktober 14, 2025
Berita Madrasah

Sinergi Madrasah, Kepala MIN 1 Sleman Hadiri Pembukaan OMI dan PKM 2025: Momentum Penguatan Prestasi Madrasah

Kemenag Sleman News (MIN 1 Sleman) 02 Oktober 2025 – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) dan Pekan Kompetisi Madrasah (PKM) tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2025 resmi dibuka pada Kamis (2/10/2025) di MAN 3 Sleman. Kegiatan bergengsi ini menjadi wadah bagi para siswa madrasah untuk berkompetisi, berprestasi, sekaligus mengasah daya saing menuju ajang tingkat nasional.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia sekaligus Ketua Tim 1 Pendidikan Madrasah, Ibu Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum., menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada tuan rumah MAN 3 Sleman yang telah bersedia dan berkontribusi pelaksanaan OMI DIY.

“Terima kasih kami sampaikan kepada keluarga besar MAN 3 Sleman yang telah bersedia menjadi tuan rumah OMI DIY 2025. Semoga kegiatan ini memberi semangat dan energi positif untuk terus menguatkan prestasi madrasah serta menumbuhkan jiwa kompetitif siswa secara sehat dan sportif,” ungkapnya.

Kegiatan pembukaan OMI dan PKM kali ini juga dihadiri oleh Kepala MIN 1 Sleman, Ibu Ummu Aiman, M.Pd.I. yang turut memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya ajang bergengsi tersebut. Kehadiran pimpinan madrasah ibtidaiyah ini menjadi wujud nyata komitmen bahwa seluruh jenjang pendidikan madrasah bersatu dalam membangun ekosistem prestasi.

Peserta OMI 2025

Ajang OMI DIY tahun ini diikuti oleh 165 peserta, dengan rincian:

  • 90 siswa MA (83 dari madrasah, 7 dari SMA),
  • 45 siswa MTs (42 dari madrasah, 3 dari SMP),
  • 30 siswa MI (28 dari madrasah, 2 dari SD).

Komposisi peserta menunjukkan keseimbangan antara madrasah negeri dan swasta, menandakan besarnya perhatian seluruh satuan pendidikan terhadap penguatan mutu akademik dan prestasi siswa.

Selain OMI, rangkaian kegiatan juga akan dilanjutkan dengan Pekan Kompetisi Madrasah (PKM) DIY pada 14–15 Oktober 2025. PKM akan mempertemukan para juara 1 tingkat kabupaten/kota dari setiap cabang lomba.

Kegiatan OMI dan PKM tahun 2025 diharapkan tidak hanya melahirkan siswa berprestasi, tetapi juga memperkuat sinergi madrasah dalam membangun generasi unggul yang siap berdaya saing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

Acara pembukaan OMI dan PKM DIY 2025 semakin bermakna dengan sambutan sekaligus pembukaan resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY, Bapak Abdul Suud, S.Ag., M.Si. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan rasa bangga dapat terlibat langsung pada kegiatan yang menjadi ajang prestasi besar bagi madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Tentu ada kebanggaan pribadi bagi saya bisa hadir dan ikut terlibat dalam acara ini. Tema OMI tahun ini, Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global, sangat relevan dengan kondisi madrasah saat ini,” ungkapnya.

Menurut Abdul Suud, tekline madrasah, “Madrasah Nyaman, Berkualitas, dan Berdaya Saing” harus menjadi ruh dalam setiap penyelenggaraan pendidikan. “Tiga tekline ini harus menjadi arah madrasah. OMI dan PKM adalah sarana untuk mewujudkannya. Dari Yogyakarta, kita ingin memberi kontribusi untuk Indonesia,” tegasnya.

Beliau menekankan bahwa ajang OMI dan PKM bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang bagi siswa untuk mengasah kemampuan dan membangun karakter. Tujuan kegiatan ini, lanjutnya, mencakup beberapa hal penting:

  1. Membentuk kemandirian generasi Z. Generasi saat ini memiliki kelemahan dalam loyalitas terhadap dunia kerja, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini agar lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan.
  2. Menguatkan soft skill. Banyak siswa generasi Z lebih tertarik pada tantangan, namun belum terbiasa mengimplementasikan ide, mengelola konflik, dan mengembangkan kreativitas karena terlalu dimanjakan teknologi.
  3. Pembentukan karakter. Anak-anak madrasah harus dibiasakan untuk berkolaborasi, mencari solusi, serta memiliki daya saing dalam setiap aspek kehidupan.
  4. Peningkatan mutu pendidikan. Prestasi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan madrasah, namun harus diperoleh melalui proses yang konsisten, bukan instan.
  5. Penguatan proses belajar. Madrasah harus membangun tradisi berprestasi melalui kerja keras dan pembinaan berkelanjutan, sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal.

Di akhir sambutannya, Abdul Suud menegaskan bahwa OMI dan PKM adalah momentum penting untuk menyiapkan generasi unggul madrasah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter, kreatif, dan berdaya saing di era global.

Dalam kegiatan OMI dan PKM ini, Kepala MIN 1 Sleman menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya.
“Acara ini sangat luar biasa karena memberi ruang yang luas bagi anak-anak madrasah untuk berkompetisi sekaligus berkolaborasi. Saya berharap siswa-siswa madrasah, termasuk dari jenjang MI, dapat terus termotivasi untuk berprestasi dan membangun karakter sejak dini,” ungkapnya.

Beliau menambahkan bahwa melalui ajang OMI dan PKM, madrasah tidak hanya mencetak prestasi akademik, tetapi juga menguatkan soft skill, menumbuhkan daya juang, serta membiasakan generasi muda untuk siap menghadapi tantangan global.

Dengan kehadiran dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pimpinan madrasah, OMI dan PKM DIY 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi dan menghasilkan generasi madrasah yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing..(AZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas