Selasa, Oktober 14, 2025
Berita KemenagHeadline

Kemenag Sleman Mantapkan Peran Strategis Penyuluh Agama Islam, Siap Wujudkan Sleman Religi

Kemenag Sleman News — Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama Kabupaten Sleman menggelar pertemuan rutin yang berlangsung di RM Mangut Lele Mbah Jalal, Kragan, Mororejo, Tempel, Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran penyuluh agama Islam se-Kabupaten Sleman dengan menghadirkan narasumber dari Satgaswil Densus 88 DIY dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman (Kakan Kemenag Kab. Sleman).

Kegiatan yang dikemas dalam suasana silaturahmi dan pembinaan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat peran penyuluh dalam membangun kesadaran keagamaan dan ketahanan ideologi masyarakat. Dalam arahannya, Kakan Kemenag Sleman Nadhif menegaskan pentingnya menjaga peran Yogyakarta sebagai penyangga NKRI. “Sebagai ASN, kita harus siap menjadi yang terbaik. Penyuluh number one — unggul dalam kinerja, profesionalisme, dan keteladanan,” tegasnya.

Selain memperkuat ketahanan nasional, pertemuan ini juga menyoroti peran penting penyuluh dalam mendukung program Sleman Religi. Disampaikan bahwa hingga kini masih terdapat pelajar yang belum lulus Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Untuk itu, para penyuluh diharapkan turut berperan aktif menuntaskan persoalan tersebut. “Ramaikan masjid, hidupkan TPA, dan dampingi generasi muda agar memiliki karakter religius dan berakhlak mulia,” pesannya.

Sinergi lintas sektor juga menjadi fokus pembahasan. Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan Sleman dan Kantor Kementerian Agama akan menyusun regulasi bersama terkait pendidikan karakter berbasis masjid. Selain itu, Kemenag Sleman akan menghadirkan penyuluh agama di sekolah-sekolah dasar karena penyuluh agama islam juga berperan sebagai quality assurance, memastikan setiap pelajar memiliki kemampuan BTQ sebagai bagian dari pembentukan karakter religius.
“Dengan langkah ini, Insyaallah cita-cita Sleman Religi perlahan akan terwujud,” ungkap Kakan Nadhif.


Kakan Nadhif menambahkan, semangat ASN harus terus ditingkatkan. “Dari bekerja seperti biasanya menuju bekerja sebagaimana mestinya, dari kinerja minimalis menuju kinerja maksimalis,” tandasnya. (Aji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas