Kemenag Sleman Siapkan 9 KUA Unggulan Sambut Anugerah Layanan KUA 2025

Kemenag Sleman News— Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menggelar rapat koordinasi persiapan Anugerah Penghargaan Layanan KUA Tahun 2025 bertempat di Ruang Smart Room (SR) Kemenag Sleman, Senin, (24/11). Kegiatan ini dihadiri Ketua Bimas Islam, para Kepala KUA, serta pejabat terkait sebagai tindak lanjut Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 1092 Tahun 2025 tentang pelaksanaan Anugerah Penghargaan Layanan KUA.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Nadhif, menegaskan pentingnya kesiapan Sleman untuk menjaga reputasi sebagai barometer kualitas layanan KUA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia mengapresiasi kembalinya ajang penghargaan ini setelah beberapa tahun ditiadakan, sekaligus mendorong seluruh KUA untuk bekerja serius dan terukur.
“Sleman harus tetap menjadi barometer, dan sembilan KUA yang mewakili kabupaten ini kami harapkan mampu membawa harum nama DIY,”** tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa proses persiapan harus dilakukan tanpa rasa khawatir meskipun petunjuk teknis resmi belum diterbitkan.
**“Yang penting lengkap, rapi, dan substantif. Terus tindak lanjuti pekerjaan ini bersama staf, jangan takut salah,”ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), H. Achmad Fauzi, menyampaikan bahwa Anugerah Penghargaan Layanan KUA 2025 merupakan momentum penting untuk menampilkan inovasi layanan yang lebih kompetitif.
“Ada sembilan kategori penilaian yang harus dipenuhi, dan setiap kategori diwakili oleh KUA yang berbeda. Kami berharap seluruh perwakilan dapat menyiapkan dokumen administrasi secara lengkap serta menunjukkan program terbaiknya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa fokus penilaian meliputi apa yang telah dilakukan KUA, bagaimana implementasinya, respon masyarakat, serta dampak nyata yang dihasilkan.
Rapat tersebut juga menetapkan sembilan KUA yang dipercaya mewakili Sleman dalam sembilan kategori penilaian. KUA Depok tampil pada kategori multi layanan dengan 19 layanan dan program Temulawak. KUA Mlati didorong untuk kategori ekoteologi dengan efisiensi energi dan penataan layanan ramah lingkungan. KUA Sleman membawa kategori berbasis digital melalui program SITERANG dan layanan penyuluhan berbasis media sosial. KUA Berbah mewakili kategori tertib administrasi dengan penguatan sistem kearsipan. KUA Godean tampil pada kategori inspiratif melalui kolaborasi lintas sektor dan pembinaan remaja. KUA Tempel mewakili pemberdayaan dana sosial keagamaan melalui Program Kampung Zakat. Adapun KUA Pakem berada pada kategori ramah kelompok rentan dengan layanan yang inklusif. Selain itu, dua KUA lain juga ditetapkan untuk melengkapi sembilan kategori sesuai ketentuan penilaian yang berlaku dan siap mengikuti proses verifikasi serta presentasi program.
Melalui persiapan ini, Kemenag Sleman menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan KUA yang lebih humanis, profesional, adaptif terhadap perkembangan digital, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Sleman berharap sembilan KUA unggulan tersebut mampu memberikan performa terbaik pada ajang Anugerah Penghargaan Layanan KUA 2025 dan membawa nama Daerah Istimewa Yogyakarta ke tingkat nasional.
