Kakankemenag Sleman Dorong Akselerasi Ruislag Tanah Wakaf At-Taubah Lewat Sinergi Kolaboratif

Kemenag Sleman News — Upaya percepatan penyelesaian ruislag tanah wakaf terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) kembali diperkuat melalui rapat koordinasi Tim 6 yang digelar di Westlake Resto, Sleman, Rabu (26/11/2025).
Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan penyelesaian tanah wakaf Masjid At-Taubah, Nambongan, Tlogoadi, Mlati, yang menjadi salah satu titik prioritas dalam agenda ruislag tanah wakaf terdampak PSN di Kabupaten Sleman.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Nadhif, hadir langsung bersama Plt. Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Ali Afandi. Hadir pula jajaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana), perwakilan MUI Kabupaten Sleman, BWI Sleman, KUA Mlati, Panewu Mlati, Jogo Boyo Tlogoadi, serta Dukuh Nambongan.
Kehadiran berbagai unsur tersebut mencerminkan kuatnya semangat kolaborasi lintas lembaga dalam memastikan perlindungan status tanah wakaf sesuai ketentuan syariah maupun regulasi yang berlaku.
Dalam arahannya, H. Nadhif menegaskan bahwa penyelesaian ruislag tanah wakaf merupakan tugas besar yang menuntut kekompakan, integritas, dan kolaborasi seluruh pihak. Ia menyebutkan bahwa di Sleman terdapat 36 titik masjid terdampak PSN, dan sebagian masih memerlukan proses tindak lanjut.
“Kita masih punya PR banyak. Sinergi dan kolaborasi sangat diperlukan dari Dinas Pertanahan, BWI, KUA, dan seluruh elemen terkait. Atas atensi dan perhatian panjenengan semua, insyaallah penyelesaian ruislag ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan,” ujarnya.
Nilai-nilai Asta Protas Kemenag RI, khususnya Integritas, Sinergi, dan Tanggung Jawab, menjadi landasan utama dalam proses percepatan penyelesaian ini. Kolaborasi yang terbangun diharapkan tidak hanya menyelesaikan isu pada tanah wakaf Masjid At-Taubah, tetapi juga menjadi model percepatan untuk titik-titik lainnya di Sleman.
Menutup arahannya, H. Nadhif berharap forum koordinasi ini dapat menjadi ruang pembelajaran bersama.
“Saya berharap kegiatan koordinasi ini tidak hanya menyelesaikan satu lokasi, tetapi juga menjadi pintu untuk memperkuat penanganan di wilayah lain,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi yang terus dirawat, rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju penyelesaian ruislag tanah wakaf yang lebih cepat, tertib, dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (isa)
