Monolog Menggetar, Nyanyian Mengalir, Kelas VII E Tumpahkan Pesan di Matsanega Tallent Show

Kemenag Sleman News (MTsN 3 Sleman) – Dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional 2025, pada Senin (24/11) MTsN 3 Sleman menghadirkan kegiatan Matsanega Talent Show sebagai wadah kreativitas dan ekspresi peserta didik. Salah satu penampilan yang berhasil mencuri perhatian seluruh penonton adalah aksi memukau dari siswi kelas VII E yang menampilkan drama monolog sambil bernyanyi bertema anti perundungan.
Dengan ekspresi kuat dan penghayatan yang mendalam, siswi VII E menyampaikan kisah seorang anak yang berjuang melawan tekanan dan perlakuan tidak menyenangkan di sekolah. Transisi antara monolog dan nyanyian emosional menjadikan penampilan tersebut terasa hidup dan menyentuh hati para penonton. Suasana hening beberapa kali tercipta ketika monolog menyentuh sisi perasaan audiens, lalu disusul tepuk tangan meriah saat penampilan berakhir.
Salah satu aktor utama drama tersebut, Alisa Atikah Janah mengungkapkan bahwa ia merasa bangga bisa menyuarakan isu penting melalui seni. “Aku ingin semua teman tahu bahwa perundungan itu menyakitkan. Lewat drama ini, aku berharap tidak ada lagi yang merasa sendirian. Kita harus saling jaga dan saling dukung,” ungkapnya dengan penuh haru.
Menanggapi penampilan kelas VII E tersebut, Nur Hudariyanto, S.Pd I selaku Waka Kesiswaan MTsN 3 Sleman memberikan apresiasi besar atas performa tersebut. “Penampilan ini bukan hanya menunjukkan bakat, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang sangat relevan dengan dunia anak hari ini. Kami bangga dengan keberanian dan kreativitas siswi VII E,” ujarnya.
Melalui Matsanega Talent Show, madrasah berharap dapat menjadi ruang positif bagi siswa untuk mengekspresikan diri sekaligus menyampaikan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Penampilan kelas VII E menjadi salah satu bukti bahwa seni dapat menjadi media efektif untuk menyuarakan isu-isu sosial, termasuk kampanye anti perundungan.
Kegiatan ditutup dengan suasana penuh semangat dan harapan bahwa setiap siswa dapat terus berkembang, berkarya, dan merasa aman dalam lingkungan madrasah yang ramah anak. (hil)
