Windhu Ananta, Karya Batik Siswa MTsN 8 Sleman dalam Lomba Batik dan Kreasi Busana DWP Kanwil Kemenag DIY

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Keikutsertaan MTsN 8 Sleman dalam Lomba Batik dan Kreasi Busana yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sleman pada Rabu (24/12/2025) di MAN 2 Kulonprogo tidak hanya menampilkan keindahan visual busana, tetapi juga menghadirkan filosofi mendalam yang tertuang dalam karya batik bertajuk Windhu Ananta.
Batik Windhu Ananta merupakan batik ciprat kombinasi jumputan formal hasil karya siswa MTsN 8 Sleman. Nama Windhu memiliki arti delapan, yang melambangkan identitas MTsN 8 Sleman sekaligus merepresentasikan nilai keseimbangan, keselarasan, dan kesinambungan dalam proses pendidikan. Angka delapan juga dimaknai sebagai simbol harmoni antara ilmu, karakter, dan kreativitas yang terus dijaga di lingkungan madrasah.
Sementara itu, Ananta bermakna tak terbatas, menggambarkan harapan dan semangat para siswa untuk terus berkarya, berinovasi, dan mengembangkan potensi diri tanpa batas. Filosofi ini menjadi pesan utama yang ingin disampaikan melalui karya batik, bahwa kreativitas siswa madrasah tidak pernah berhenti dan selalu terbuka untuk berkembang seiring zaman.
Filosofi Windhu Ananta diwujudkan secara visual melalui perpaduan motif lurik, jumputan, dan ciprat yang saling melengkapi. Motif lurik merepresentasikan kesederhanaan dan keteguhan, jumputan melambangkan keberagaman, sementara ciprat menggambarkan kebebasan berekspresi. Seluruh motif tersebut dipadukan dengan dominasi warna merah cerah, yang merefleksikan keberanian, semangat, dan energi kreatif siswa MTsN 8 Sleman.
Sebelum fashion show dimulai, panitia memutar video proses pembuatan batik karya siswa, yang memperlihatkan bagaimana filosofi Windhu Ananta diterjemahkan ke dalam proses kreatif. Mulai dari perancangan motif, pewarnaan, hingga penyelesaian kain, seluruh tahapan dikerjakan dengan penuh ketekunan dan kolaborasi, sehingga nilai filosofi tidak hanya terlihat pada hasil akhir, tetapi juga tertanam dalam proses pembelajaran.
Batik Windhu Ananta diperagakan oleh Morrisa Randy, siswi kelas IX C, yang tampil anggun dan penuh percaya diri. Dengan pengalaman dan prestasinya di berbagai ajang fashion show, Morrisa mampu menghadirkan karakter busana sekaligus menyampaikan pesan filosofi Windhu Ananta secara kuat melalui setiap gerak dan ekspresinya.
Guru batik MTsN 8 Sleman, Anita Dwi Astuti, S.Pd., menjelaskan bahwa filosofi menjadi ruh utama dalam karya ini. “Kami ingin siswa memahami bahwa batik bukan sekadar motif dan warna, tetapi juga media untuk menyampaikan nilai dan cerita. Windhu Ananta adalah cerminan identitas madrasah dan harapan kami terhadap masa depan siswa,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Rochmad Rapih Raharjo, S.Pd., menambahkan bahwa proses kreatif juga menjadi sarana pembentukan karakter. “Melalui filosofi Windhu Ananta, siswa belajar tentang kesabaran, kerja sama, dan keberanian mengekspresikan diri. Nilai-nilai ini menjadi bagian penting dari pendidikan di madrasah,” tuturnya.
Filosofi Windhu Ananta mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ketua DWP Kanwil Kemenag DIY, Dr. Hj. Ening Herniti Ahmad Bahiej, M.Hum., menyampaikan kekagumannya terhadap kedalaman makna karya MTsN 8 Sleman dan menyatakan ketertarikannya untuk memiliki kain batik ala MTsN 8 Sleman. Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua DWP Kementerian Agama, Hj. Ultafiyah Nadhif, S.E., yang menilai bahwa karya tersebut mencerminkan kualitas dan potensi besar siswa madrasah.
Ketua Dharma Wanita MTsN 8 Sleman, Karti Agus Sholeh, mengungkapkan harapannya agar filosofi Windhu Ananta dapat terus hidup dalam setiap karya siswa. “Kami berharap nilai keseimbangan dan semangat tanpa batas yang terkandung dalam Windhu Ananta dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus berkarya dan meraih hasil terbaik,” ujarnya.
Sebagai informasi, hasil Lomba Batik dan Kreasi Busana ini akan diumumkan pada Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia Kanwil Kemenag DIY pada Sabtu (3/1/2026) yang rencananya akan dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, Dr. KH. Romo R. Muhammad Syafi’i, S.H., M.Hum.
Melalui Batik Windhu Ananta, MTsN 8 Sleman tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga menyampaikan pesan tentang identitas, harapan, dan kreativitas tanpa batas, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan di madrasah. (idw)
