Rabu, Oktober 15, 2025
Berita Madrasah

Mujahadah Awali Pesantren Ramadhan 1446 H MTsN 8 Sleman Hari Kedua

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Hari kedua Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H di MTsN 8 Sleman diwarnai dengan kegiatan ibadah yang semakin mendalam. Salah satu agenda pertama pada Rabu (19/03/2025) adalah pelaksanaan Mujahadah Dzikrul Ghofilin, yang diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh peserta, termasuk siswa kelas VII dan VIII, serta guru dan pegawai MTsN 8 Sleman.

Mujahadah Dzikrul Ghofilin dilaksanakan setelah sholat Dhuha berjamaah di Masjid Nurul Ummah. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Panitia sekaligus Koordinator Keagamaan MTsN 8 Sleman, H. Jumanudin, M.Pd.I. Dalam suasana yang tenang dan penuh kekhusyukan, seluruh peserta melantunkan dzikir secara bersama-sama, mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah dengan hati yang tulus.

Dzikrul Ghofilin sendiri merupakan amalan dzikir yang bertujuan untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membaca berbagai kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, peserta diharapkan dapat merasakan ketenangan batin serta mendapatkan keberkahan dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan.

Dalam sambutannya sebelum mujahadah dimulai, H. Jumanudin menyampaikan bahwa dzikir ini menjadi salah satu cara untuk memperbanyak amalan di bulan Ramadhan. “Dzikir merupakan amalan yang mendekatkan kita kepada Allah. Dengan mengingat-Nya, hati kita akan menjadi lebih tenang dan iman kita semakin kuat. Oleh karena itu, marilah kita melantunkan dzikir ini dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan,” ujarnya.

Selama mujahadah berlangsung, lantunan dzikir terdengar merdu memenuhi ruangan masjid. Para siswa, guru, dan pegawai tampak larut dalam doa dan dzikir yang dipanjatkan. Suasana khidmat ini menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta untuk lebih memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah selama Ramadhan.

Kegiatan mujahadah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh peserta untuk terus mengamalkan dzikir dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga setelahnya. Dengan semakin kuatnya ikatan spiritual, diharapkan para siswa dapat membentuk kebiasaan baik dalam beribadah dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam keseharian mereka. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas