Hari Pertama Sekolah, MTsN 4 Sleman Awali dengan Tradisi Syawalan
Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Hari pertama masuk sekolah setelah libur Idul Fitri, MTsN 4 Sleman mengawali kegiatan pembelajaran dengan menggelar apel pagi dan tradisi syawalan yang diikuti oleh seluruh guru, pegawai, dan siswa, Rabu (9/4/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman madrasah ini untuk mempererat tali silaturahmi di lingkungan madrasah.
Dalam apel pagi tersebut, Ketua OSIS MTsN 4 Sleman, Adhinta Naura Tsalisa, mewakili seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada para guru dan pegawai. “Atas nama teman-teman siswa, saya memohon maaf lahir dan batin kepada Bapak Ibu guru serta pegawai atas segala kesalahan kami selama ini. Mohon doa restu agar kami bisa menjadi siswa yang lebih baik, lebih disiplin, dan semakin semangat belajar,” tutur Adhinta dengan penuh hormat.
Permohonan tersebut disambut hangat oleh Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, S.Pd, yang menyampaikan maaf dan memberikan doa bagi seluruh siswa. “Kami juga memohon maaf kepada seluruh siswa jika selama ini ada kekhilafan dari kami sebagai pendidik dan pegawai. Semoga kalian semua bisa menjadi generasi yang lebih baik, rajin belajar, dan mampu meraih prestasi yang membanggakan,” ucap Harsoyo.
Beliau juga menambahkan bahwa momen syawalan ini merupakan sarana untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia dan kebersamaan di lingkungan madrasah. “Syawalan ini adalah ajang untuk memperbaiki hubungan, membuka lembaran baru, dan memulai kegiatan belajar dengan hati yang bersih,” ujar Harsoyo.
Kegiatan syawalan kemudian dilanjutkan dengan sesi berjabat tangan dan saling bermaafan antara seluruh warga madrasah. Siswa dengan tertib bersalaman kepada para guru dan pegawai, menciptakan suasana haru dan keakraban. Para guru dan pegawai juga tampak antusias mengikuti syawalan.
Dengan terselenggaranya kegiatan syawalan ini, MTsN 4 Sleman berharap dapat menanamkan nilai silaturahmi, saling menghargai, dan semangat baru dalam menuntut ilmu. Hari pertama sekolah pun menjadi lebih bermakna, tidak hanya sebagai awal kegiatan belajar, tetapi juga sebagai titik tolak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. (epr)