Senin, Oktober 13, 2025
Berita Madrasah

Review Kurikulum 2025/2026, MTsN 4 Sleman Fokuskan pada Kurikulum Berbasis Cinta dan Penguatan Karakter

Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Menjelang tahun ajaran 2025/2026, MTsN 4 Sleman menggelar kegiatan review kurikulum madrasah, Kamis (8/5/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan pegawai sebagai bentuk refleksi dan evaluasi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di madrasah.

Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber penting, yaitu JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda pada Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Hj. Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum, serta Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Sleman, Drs. H. Tulus Dumadi, M.A.

Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, S.Pd., menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan narasumber yang telah hadir dan berbagi inspirasi dalam kegiatan tersebut. “Kami berkomitmen untuk terus memperkuat karakter peserta didik melalui pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai cinta dan keteladanan. Review kurikulum ini menjadi momen bagi kami untuk memperbarui strategi pembelajaran agar lebih relevan dan bermakna,” ujarnya.

Dalam paparannya, Hj. Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum, menekankan bahwa kurikulum madrasah bukan sekadar dokumen administratif, melainkan rencana program kegiatan yang berlandaskan pada analisis karakter peserta didik. “Murid adalah cerminan dari guru. Maka dari itu, peningkatan kualitas karakter pribadi guru menjadi kunci. KBC, atau Karakter Berbasis Cinta, hendaknya menjadi jiwa dalam proses pembelajaran. Cintai madrasah, gali potensi, dan tebarkan kebaikan,” tegasnya.

Ia juga mengajak para pendidik untuk menanamkan nilai cinta dalam setiap proses pendidikan. “Tugas kita adalah mengemban amanah untuk melayani murid. Mari kita wujudkan pembelajaran yang penuh kasih sayang dan inspirasi,” tambahnya.

Sementara itu, Drs. H. Tulus Dumadi, M.A., mendorong para guru untuk terus mengembangkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan profesional. “Guru perlu aktif mengikuti pelatihan, workshop, serta membangun jejaring dengan sesama pendidik melalui MGMP. Pengembangan diri adalah bagian dari tanggung jawab profesional yang tidak bisa diabaikan,” jelasnya. (epr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas