Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

Kisah Inspiratif Kepala MAN 4 Sleman: Dari Guru Biasa Menjadi Sosok Out of the Box

Kemenag Sleman News (MAN 4 Sleman) — Sebanyak 45 penulis hebat dari berbagai daerah hadir dalam peluncuran buku Kado 79 Tahun Kementerian Agama di Favehotel Yogyakarta, Kamis (15/5/2025). Acara ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag DIY, Dr. H. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum., yang memberikan apresiasi atas karya-karya inspiratif para tokoh pendidikan.

Salah satu kisah yang menyita perhatian dalam buku tersebut datang dari Ahmad Arif Ma’ruf, M.A., M.Si., Kepala MAN 4 Sleman. Dalam tulisannya yang berjudul “Menjadi Guru yang Out of the Box”, ia membuka lembaran perjalanan hidupnya sebagai seorang pendidik yang tak ingin sekadar menjalani rutinitas biasa.

Sejak remaja, Ahmad Arif sudah meneguhkan hati untuk menjadi guru, terinspirasi dari lingkungan keluarga yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan. Tahun 1993, ia resmi mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara di dunia madrasah. Namun, ada satu momen yang menjadi titik balik dalam kariernya—sebuah bisikan batin yang memanggilnya untuk keluar dari zona nyaman. “Jadilah guru yang out of the box,” begitu katanya.

Semangat itu mendorongnya untuk terus belajar dan berkembang. Ia menyelesaikan studi magister di Universitas Indonesia dalam bidang Psikometrika—ilmu yang kompleks, namun berhasil ia tuntaskan hanya dalam 16 bulan. Ilmu tersebut membuka pintu lebar baginya menjadi konsultan pendidikan di berbagai kementerian, hingga dipercaya menjadi anggota Badan Akreditasi Nasional.

Namun, di antara deretan prestasi akademik dan jabatan profesional, pengalaman paling membekas justru terjadi di ruang kelas inklusi MAN 2 Sleman. Di sana, ia berinteraksi langsung dengan para siswa tunanetra. Bukan hanya mengajar, ia membentuk komunitas kreatif bernama Brilliant Study Club (BSC). Di dalamnya, para siswa diasah menulis puisi, cerpen, hingga berhasil menerbitkan antologi berjudul Tersenyum dalam Gulita.

Tidak berhenti di situ, Ahmad Arif membimbing mereka hingga menjuarai berbagai kompetisi internasional di Tunisia, Iran, Malaysia, dan Indonesia. Salah satu siswanya, Akbar Arianto, bahkan berhasil meraih juara dua nasional dalam ajang MYRES, mengungguli lebih dari 4.600 peserta lainnya.

Pengabdian yang tulus dan prestasi luar biasa itu membuat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, melalui Ibu Eny Yaqut, datang langsung ke MAN 2 Sleman untuk menyampaikan apresiasi.

Kini, memimpin MAN 4 Sleman, Ahmad Arif tetap memegang teguh semangat yang sama: menjadi guru yang mampu menginspirasi dan melampaui batas. Ia percaya, pendidikan bukan hanya soal mengajar, tapi juga menggerakkan mimpi dan harapan.

“Where there is a dream, there is a way,” tulisnya menutup artikel—sebuah pesan yang menjadi cermin tekad dan dedikasinya selama ini. (dzl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas