Selasa, Oktober 14, 2025
Berita Madrasah

Bangun Kemandirian, MTsN 3 Sleman Adakan Latihan Pendirian Bivak

Screenshot

Kemenag Sleman News (MTs N 3 Sleman) – Siswa-siswi MTs N 3 Sleman kembali menunjukkan semangat belajar di luar kelas melalui kegiatan pendirian bivak dalam rangkaian latihan pramuka. Bivak adalah sistem pembuatan tenda darurat yang sangat sederhana, biasanya dibuat dari ponco (jas hujan), pasak, dan tali. Bivak berfungsi sebagai tempat berteduh sementara, terutama saat hujan atau dalam kondisi darurat di alam terbuka.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang praktik bertahan hidup, tetapi juga melatih keterampilan kerja sama, kreativitas, kekompakan dan kemandirian para pelajar. Sejumlah 160 siswa kelas VII mengikuti kegiatan pembuatan bivak secara berkelompok pada Sabtu (24/5/2025), dari Jam 07.00 s.d 09.00 WIB berlokasi di halaman madrasah.

Pembina Pramuka, Nurhuda Riyanto, S.Pd.I menjelaskan bahwa tujuan untuk menyediakan tempat berlindung sementara di alam bebas untuk melindungi diri dari gangguan cuaca, binatang buas, dan faktor lingkungan lainnya. Proses membuat bivak melibatkan beberapa tahap, mulai dari memilih lokasi yang tepat, memanfaatkan bahan alami atau buatan, hingga memastikan bivak layak dan aman untuk digunakan. “Bivak akan kokoh berdiri jika dipasang dengan benar. Oleh karena itu, kerja sama yang kompak dan keterampilan tali-temali sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Screenshot

Di bawah bimbingan para pembina pramuka yang terdiri dari 4 orang, yaitu Kak Sabrina Nurochmah, Kak Ratih Vicha Anggraeni, Kak Muflih Imam Mustofa dan Kak Mukhamad Syahrul Ramadhoni, para peserta tidak hanya belajar mendirikan bivak, tetapi juga mempraktikkan penggunaan sandi morse sebagai bagian dari pelatihan survival.

Setelah sesi teori, siswa langsung mempraktikkan pendirian tenda dan bivak secara berkelompok, yang kemudian dilanjutkan dengan memasak makanan sederhana bersama-sama. Aktivitas ini dirancang untuk membangun kemampuan bertahan hidup, kerja sama, dan kemandirian siswa di alam terbuka. Hambatan atau kesulitan yang ditemui adalah dalam mencari lokasi yang sesuai, ketersediaan fasilitas alam yang terbatas, dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Zahra , salah satu peserta dari kelas VIIB merasa senang karena mendapatkan ilmu baru untuk survive di alam terbuka. ”Hal menarik pada saat membangun bivak di alam terbuka adalah adanya sensasi petualangan yang berbeda, kita mendapatkan ilmu tentang cara melindungi diri dan bertahan hidup dari gangguan cuaca,” terangnya.

Kegiatan pramuka dengan praktik pendirian bivak terbukti menjadi salah satu sarana efektif dalam pendidikan karakter dan keterampilan hidup bagi generasi muda di lingkungan madrasah. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

β™Ώ Aksesibilitas