Senin, Oktober 13, 2025
Berita KemenagHeadline

Kemenag Sleman Dukung Pelestarian Lingkungan dalam FGD DLH Sleman Melalui Program CAPING

Kemenag Sleman News – Komitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup terus digelorakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman. Hal ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman di Ruang Merbabu, Prima SR Hotel & Convention, pada Selasa (22/4/2024).

FGD tersebut merupakan bagian dari rangkaian penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Tahun 2024, yang disusun dengan pendekatan ASRUKS (Aspek, Strategi, Risiko, Upaya, Kontribusi, dan Stakeholder).

Kegiatan ini menghadirkan sekitar 70 peserta dari berbagai unsur, termasuk perangkat daerah di lingkup Pemkab Sleman dan DIY, akademisi, LSM, tokoh masyarakat, hingga perwakilan seluruh Kapanewon. Hadirnya Kementerian Agama Sleman menjadi simbol sinergi lintas instansi dalam mengawal isu-isu strategis lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Kepala DLH Kabupaten Sleman, Dra. Epiphana Kristiyani, M.M., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya menyusun kebijakan yang lebih tajam dan berdampak nyata terhadap kondisi lingkungan.

“Dengan identifikasi isu prioritas ini, kami berharap arah pengelolaan lingkungan menjadi lebih terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat Sleman. Kolaborasi dari berbagai sektor menjadi kunci keberhasilannya,” tegasnya.

Salah satu bentuk kontribusi dari Kemenag Sleman disampaikan oleh H. Jaenudin, S.Ag., M.Si, Kepala Seksi Bimas Islam, yang memperkenalkan program unggulan Caping (Calon Pengantin Peduli Lingkungan). Program ini mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam edukasi lingkungan, khususnya bagi pasangan yang akan menikah.

“Melalui pendekatan edukatif berbasis nilai religius, kami ingin menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak awal kehidupan keluarga. Caping bukan hanya simbol, tapi gerakan moral,” jelas Jaenudin.

Lebih lanjut, Kemenag Sleman juga menegaskan komitmennya untuk menggerakkan satuan kerja serta lembaga pendidikan di bawah naungannya agar aktif dalam kegiatan penghijauan dan pelestarian sumber daya air.

Salah satu isu yang mencuat dalam forum ini adalah penanganan lahan kritis. Masalah ini dinilai mendesak dan membutuhkan keterlibatan aktif berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun institusi keagamaan.

Melalui semangat kolaborasi dan partisipasi lintas sektor, FGD ini diharapkan menjadi pijakan awal dalam merumuskan arah kebijakan lingkungan hidup Kabupaten Sleman yang tepat sasaran, berorientasi masa depan, dan menjaga keberlanjutan alam demi generasi mendatang. (isa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas