Senin, Oktober 13, 2025
Berita Madrasah

Isak Tangis Warnai Momen Haru Pelepasan Siswa Kelas 9 MTsN 8 Sleman

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman) Pada Rabu (11/6/2025), suasana haru menyelimuti halaman MTsN 8 Sleman saat acara pelepasan siswa kelas 9 Tahun Ajaran 2024/2025 memasuki salah satu momen paling emosional. Ratusan siswa yang telah dinyatakan lulus mendekati orang tua masing-masing, menyampaikan ucapan terima kasih, permohonan maaf, serta memeluk erat sosok yang selama ini menjadi pendoa dan penyemangat utama dalam perjalanan pendidikan mereka. Derai air mata pun tak dapat dibendung, baik dari siswa maupun para orang tua yang hadir.

Tangisan pecah ketika para siswa, yang mengenakan jas serta kebaya nusantara dengan penuh kebanggaan, satu per satu menghampiri ayah dan ibu mereka. Dengan suara terbata-bata, mereka mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, doa, dan bimbingan yang telah diberikan selama ini. Momen ini menjadi sangat menyentuh ketika para siswa mencium tangan orang tua mereka dan memeluk erat dalam pelukan hangat yang penuh makna. Banyak orang tua yang tampak menitikkan air mata sambil mengelus punggung anak-anak mereka dengan penuh kasih.

Dalam suasana tersebut, halaman madrasah berubah menjadi lautan emosi yang jujur dan penuh cinta. Tangis bahagia bercampur haru membanjiri wajah-wajah para hadirin. Tidak sedikit guru dan panitia acara yang juga ikut terbawa suasana, meneteskan air mata melihat kedekatan dan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Momen itu seolah menjadi puncak dari perjalanan panjang selama tiga tahun para siswa menimba ilmu, berjuang, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Pihak madrasah memang secara khusus menghadirkan sesi ini sebagai bagian dari rangkaian acara pelepasan, agar para siswa tidak hanya berpamitan kepada madrasah, tetapi juga merenungi betapa besar peran orang tua dalam setiap langkah mereka. Kepala MTsN 8 Sleman dalam sambutannya sebelumnya juga menegaskan pentingnya menghormati dan berterima kasih kepada orang tua sebagai bagian dari akhlak mulia yang menjadi ciri khas pendidikan madrasah.

β€œDoa orang tua adalah kekuatan terbesar kalian. Tanpa doa dan perjuangan mereka, mungkin kalian tidak akan sampai pada titik ini. Hari ini adalah saatnya kalian menunjukkan rasa syukur itu secara langsung,” ungkap Himawan Bayu,  salah satu guru yang memandu sesi penghormatan kepada orang tua. Ucapan tersebut pun disambut dengan isak tangis para siswa yang semakin terhanyut dalam suasana penuh cinta dan rasa haru.

Salah satu siswa kelas 9B, Tegar Wahyu memeluk erat ibu nya dengan air mata yang tak bisa terbendung.  β€œSaya sangat sedih karena pada tahun ini dimana saya lulus di pendidikan Madrasah Tsanawiyah tetapi tidak bisa disaksikan oleh ayah tercinta saya.  Ayah saya meninggal beberapa bulan sebelum saya ujian.  Saya sangat terpukul dan sedih kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutan bagi saya dan adik saya.  Saya hanya bisa berdoa semoga ayah saya tenang di sana dan saya bisa mengejar cita-cita yang saya impikan dari awal. Saya ingin ibu dan adik saya bahagia”, isaknya penuh haru.  Bapak ibu guru turut memberikan motivasi dan semangat untuk Tegar dan ibunya.

Momen penuh emosi ini menjadi penutup yang manis sekaligus berkesan dalam rangkaian acara pelepasan. Tak hanya meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi para siswa, tetapi juga menjadi pengingat mendalam bahwa keberhasilan sejati tidak pernah dicapai sendirian. Di balik pencapaian setiap anak, ada doa yang tak pernah putus dari orang tua yang tulus mencintai tanpa syarat. (adp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

β™Ώ Aksesibilitas