Bermain Rangku Ali Latih Konsentrasi di Kemah Budaya MTsN 8 Sleman
Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) — Kemeriahan Kemah Budaya MTsN 8 Sleman Tahun 2025 terus berlanjut di hari kedua, Rabu (18/06/2025), dengan digelarnya berbagai kegiatan permainan tradisional. Salah satu permainan yang menarik perhatian peserta dan penonton adalah Rangku Alu, permainan khas dari Nusa Tenggara Timur yang melatih kelincahan, irama, dan kerja sama.
Kegiatan dilaksanakan di lapangan utama Bumi Perkemahan Banyunibo dan diikuti oleh perwakilan tiap regu. Dalam permainan ini, empat siswa bertugas sebagai menggerakkan bambu secara bergantian, sementara satu siswa bergantian melompati bambu mengikuti irama. Permainan Rangku Alu tidak hanya menantang fisik tetapi juga menuntut konsentrasi tinggi serta kerja sama yang solid di antara peserta.
Sorak sorai dan gelak tawa mewarnai suasana ketika beberapa peserta terjebak di sela-sela bambu karena kurang tepat melompat. Meski begitu, semangat tetap berkobar dan para peserta terlihat menikmati pengalaman unik tersebut. Salah satu regu bahkan menambahkan elemen tarian daerah saat giliran mereka tampil, yang membuat suasana semakin meriah.
Kegiatan ini dipandu oleh Dewan Penggalang dan para Pembina Pramuka yang turut memberikan arahan teknis serta menjaga keselamatan peserta selama permainan berlangsung. Permainan ini menjadi bentuk nyata dari pelestarian budaya daerah yang dikemas dalam kegiatan edukatif dan menyenangkan.
“Permainan seperti Rangku Alu ini sangat bagus untuk memperkenalkan ragam budaya Nusantara sekaligus membentuk karakter siswa yang tangguh, kompak, dan lincah,” ujar Kak Hartini, Ketua Panitia Kemah Budaya.
Sementara itu, Kamabigus MTsN 8 Sleman, Kak Agus Sholeh, S.Ag., juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme para siswa. “Kami senang anak-anak bisa belajar budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Semoga pengalaman ini memperkaya wawasan mereka dan menumbuhkan rasa cinta terhadap kekayaan budaya bangsa,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Kemah Budaya MTsN 8 Sleman 2025 ini memang dirancang untuk menggabungkan unsur kebudayaan, ketangkasan, dan nilai-nilai karakter dalam satu kesatuan yang harmonis. Permainan Rangku Alu menjadi salah satu momentum yang membuktikan bahwa warisan budaya Indonesia tetap hidup di hati generasi muda. (idw)