Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

Maknai Tahun Baru Islam, Kepala MAN 4 Sleman Tanam Pohon Salam di Kampus II

Kemenag Sleman News (MAN 4 Sleman) — Tahun baru Islam 1 Muharam 1447 H dimaknai dengan cara istimewa oleh keluarga besar MAN 4 Sleman. Pada Jumat (27/06/2025), Kepala MAN 4 Sleman, Drs. Ahmad Arif Makruf, M.A., M.Si., menanam pohon salam di halaman Kampus II sebagai simbol hijrah menuju kehidupan yang lebih hijau, lebih peduli, dan lebih bermakna.

Dengan senyum tulus dan tangan yang bersahabat dengan tanah, beliau menanam pohon salam (Syzygium polyanthum), mengajak seluruh warga madrasah untuk menumbuhkan semangat perubahan — dari ketidakpedulian menuju kepedulian, dari sikap pasif menjadi aktif dalam menjaga lingkungan.

“Hijrah bukan hanya soal berpindah tempat, tapi soal mengubah cara pandang dan perilaku. Menanam pohon adalah bentuk hijrah dari abai menjadi peduli terhadap bumi yang kita tinggali,” ujarnya.

Tak hanya menanam, Ia juga membagikan bibit tomat ceri dan waluh (labu kuning) hasil semaian tangannya sendiri. Bibit-bibit itu diberikan pengurus asrama Kampus II sebagai ajakan nyata untuk ikut menanam, merawat, dan mencintai bumi dari hal-hal sederhana.

Pohon salam sendiri menyimpan filosofi yang dalam. Ia tumbuh tanpa hiruk-pikuk, daunnya tidak mencolok, tapi selalu hadir melengkapi dan memberi rasa pada banyak hidangan. Dari sanalah lahir pesan moral: jadilah pribadi yang rendah hati, tidak mencari sorotan, namun memberi manfaat nyata.

“Biarlah kita seperti pohon salam—tumbuh tenang, memberi kesejukan, dan memperkaya hidup orang lain tanpa harus menjadi pusat perhatian,” sambungnya.

Aksi ini merupakan bagian dari komitmen MAN 4 Sleman dalam mewujudkan madrasah yang ramah lingkungan dan membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan ekologis.

Semangat hijrah yang dibawa melalui penanaman pohon ini diharapkan tumbuh dalam diri seluruh warga madrasah—hijrah dari lalai menuju peduli, dari sekadar tahu menjadi benar-benar mau berbuat. Karena satu pohon yang tumbuh hari ini, bisa menjadi naungan dan harapan di masa depan. (dzl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas