Selasa, Oktober 14, 2025
Berita Madrasah

Menikmati Keindahan Tebing Banyunibo, Penutup Manis Kemah Budaya MTsN 8 Sleman

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Kamis pagi (19/06/2025), suasana segar dan semangat menyelimuti peserta Kemah Budaya MTsN 8 Sleman Tahun 2025 dalam kegiatan hari terakhir. Setelah melaksanakan salat subuh berjamaah, para siswa kelas VII, Dewan Penggalang, dan para pembina mengawali kegiatan dengan jalan pagi menyusuri jalur wisata menuju Tebing Banyunibo.

Tebing Banyunibo yang dulunya merupakan area bekas penambangan batu, kini telah bertransformasi menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik. Lokasinya tak jauh dari Candi Banyunibo, menjadi bagian dari geliat pariwisata Desa Marangan yang mulai berkembang sejak tahun 2018. Dalam kegiatan ini, para peserta menikmati udara pagi yang sejuk sembari menyaksikan panorama tebing yang menjulang dengan latar belakang alam yang asri.

Kegiatan jalan pagi ini tidak hanya memberikan pengalaman rekreatif, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap alam dan potensi wisata lokal. Banyak peserta terlihat antusias berfoto bersama dan menikmati momen kebersamaan terakhir mereka di kegiatan perkemahan.

“Jalan pagi ini menjadi sarana relaksasi sekaligus refleksi akhir setelah dua hari penuh kegiatan. Anak-anak tampak lebih segar dan kompak. Ini menunjukkan bahwa kemah budaya bukan hanya kegiatan luar ruang, tapi juga pembelajaran hidup,” ujar Kak Hartini, salah satu Pembina Pramuka MTsN 8 Sleman.

Setelah kembali dari jalan pagi, kegiatan dilanjutkan dengan pembongkaran tenda di area perkemahan Banyunibo. Para peserta bekerja sama membersihkan dan merapikan perlengkapan, sebagai bentuk tanggung jawab dan kedisiplinan yang telah mereka pelajari selama dua hari mengikuti Kemah Budaya.

Salah satu peserta, Airin Nur Aini dari kelas 7F, mengungkapkan kesannya, “Capek sih, tapi seru banget! Jalan pagi bareng teman-teman sambil lihat tebing dan matahari terbit itu pengalaman yang enggak akan aku lupakan. Apalagi pas bongkar tenda bareng, jadi makin akrab.”

Kegiatan hari terakhir ini menutup seluruh rangkaian Kemah Budaya yang penuh makna, mulai dari lomba-lomba budaya, pentas seni, hingga api unggun yang sakral. Meski lelah, para siswa membawa pulang semangat baru, pengalaman tak terlupakan, serta nilai-nilai kebersamaan, kemandirian, dan cinta budaya yang semakin kuat. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas