Kamis, Oktober 16, 2025
Berita Madrasah

Sayonara, Peserta Jabat Tangan Tanda Kemah Budaya Telah Usai

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Suasana haru dan penuh kehangatan mengiringi akhir rangkaian Kemah Budaya MTsN 8 Sleman Tahun 2025 pada Kamis (19/06/2025) di Bumi Perkemahan Banyunibo, Prambanan. Setelah upacara penutupan, seluruh peserta kemah, Dewan Penggalang, Pembina Pramuka, serta Bapak/Ibu guru saling berjabat tangan dalam momen simbolis “Sayonara Kemah Budaya”.

Jabat tangan tersebut menjadi tanda perpisahan sementara yang menggambarkan rasa syukur, kebersamaan, dan kesan mendalam selama mengikuti kegiatan kemah budaya yang berlangsung selama tiga hari penuh semangat, kreativitas, dan kekeluargaan.

Para siswa, dengan seragam Pramuka yang mulai berdebu dan sedikit lelah, tetap tampak bersemangat mengikuti barisan jabat tangan yang memanjang di bawah rindangnya pepohonan Banyunibo. Ucapan terima kasih, permintaan maaf, dan harapan-harapan baru terucap satu per satu di antara mereka. “Saya senang bisa ikut kemah ini, banyak teman baru, pengalaman baru, dan momen-momen lucu yang nggak akan terlupakan, termasuk regu kami dapat juara,” ujar Ghazy Azka VII A sambil tersenyum setelah bersalaman dengan salah satu pembina.

Para pembina dan guru tampak tak kalah haru saat menyalami siswa satu per satu. Sebagian memberi pelukan hangat, tepukan di pundak, bahkan petuah singkat yang menguatkan. “Kegiatan ini bukan hanya soal belajar di luar kelas, tetapi bagaimana anak-anak belajar hidup bersama, menghargai perbedaan, dan tumbuh dalam semangat kebudayaan dan kepramukaan,” tutur Kak Hartini, pembina Pramuka yang juga menjadi Pembina Upacara Penutupan.

Kemah Budaya Tahun 2025 diikuti oleh 191 peserta dari kelas VII, didampingi oleh 37 panitia yang terdiri dari guru, pembina madrasah, dan pembina luar. Selama kegiatan, para siswa mengikuti beragam aktivitas seperti fashion show busana Nusantara, pentas seni, permainan tradisional, lomba geguritan, hingga wisata jalan pagi ke Tebing Banyunibo.

Momen jabat tangan ini sekaligus menjadi akhir dari seluruh rangkaian kegiatan, menyisakan jejak kenangan yang tak mudah dilupakan dan semangat baru untuk terus melestarikan budaya serta membangun karakter generasi muda Indonesia. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas