Minggu, Oktober 12, 2025
Berita Madrasah

MTsN 4 Sleman Gelar Workshop Penguatan Madrasah SKS: Wujudkan Guru Berintegritas, Madrasah Berkelas

Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Dalam rangka penguatan madrasah Sistem Kredit Semester (SKS), MTsN 4 Sleman menyelenggarakan workshop bertajuk “Guru Berintegritas, Madrasah Berkelas”, Kamis (10/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan pegawai MTsN 4 Sleman sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun madrasah yang unggul. Workshop menghadirkan narasumber Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, H. Abd. Su’ud, S.Ag., M.SI.

Dalam sambutannya, Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, S.Pd., menyampaikan harapan agar kegiatan ini memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di madrasah. “Semoga ilmu yang disampaikan hari ini dapat memberi manfaat nyata, menjadi bekal kita semua dalam menjalankan amanah mendidik dan melayani siswa dengan lebih baik, terutama dalam konteks pelaksanaan program SKS,” ujarnya dengan semangat.

H. Abd. Su’ud, S.Ag., M.SI., selaku narasumber, menekankan pentingnya integritas guru sebagai pondasi utama dalam mewujudkan madrasah yang berkelas. Ia menyampaikan bahwa program SKS merupakan program unggulan, namun tidak boleh menjadi komoditas dan tidak boleh menciptakan kelas eksklusif di madrasah. “Guru adalah kunci. Metode lebih penting dari materi, guru lebih penting dari metodenya, dan ruh sebagai guru yaitu komitmen dan integritas lebih penting dari sekadar label,” tegasnya dalam paparan.

Lebih lanjut, H. Abd. Su’ud menekankan bahwa kemajuan madrasah sangat dipengaruhi oleh komitmen dan integritas guru. “Maju atau mundurnya madrasah tidak lepas dari karakter gurunya. Guru yang berintegritas akan menciptakan budaya kerja yang berkualitas dan pembelajaran yang bermakna,” jelasnya.

Workshop ini juga mengangkat paradigma pendidikan abad ke-21 yang menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, menguasai teknologi informasi, serta mampu berkolaborasi dan mengaitkan ilmu dengan konteks dunia nyata. Oleh karena itu, guru di madrasah dituntut untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong kolaborasi lintas keilmuan.

“Pembelajaran abad 21 harus kontekstual dan beririsan dengan berbagai keilmuan. Guru harus membiasakan pembelajaran berdiferensiasi, serta mampu menghadirkan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan siswa dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelas H. Abd. Su’ud. Ia menegaskan bahwa madrasah harus hadir sebagai solusi dan bagian dari kemajuan lingkungan sekitarnya.

Dengan guru yang berintegritas dan berwawasan luas, madrasah diyakini akan semakin berkelas dan mampu menjawab tantangan zaman. Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, S.Pd., menutup kegiatan dengan mengajak seluruh guru untuk terus meningkatkan kualitas diri dan mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam setiap langkah pendidikan. (epr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas