Minggu, Oktober 12, 2025
Berita Madrasah

Bangun Lingkungan Aman dan Nyaman, MATSAMA MTsN 4 Sleman Hadirkan DP3AP2

Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Dalam rangkaian kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) Tahun Ajaran 2025/2026, MTsN 4 Sleman menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Kabupaten Sleman, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh murid baru kelas VII sejumlah 192 murid.

Hadir sebagai narasumber, Sri Wandansari Agustini, S.KM, memberikan materi bertajuk “Say No to Bullying”. Dengan penyampaian yang komunikatif dan interaktif, ia mengajak para murid mengenali berbagai bentuk perundungan serta pentingnya mencegah kekerasan sejak dini. “Bullying bisa terjadi di mana saja, termasuk di madrasah. Tugas kita adalah mencegahnya agar semua anak bisa belajar dengan bahagia dan tanpa rasa takut,” tegasnya di hadapan para murid.

Dalam penyampaiannya, Sri Wandansari menjelaskan bahwa bullying tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga verbal, sosial, hingga cyber bullying yang marak melalui media sosial. Ia menekankan bahwa penyebab terjadinya bullying bisa berasal dari berbagai faktor, seperti latar belakang keluarga, kondisi psikologis siswa, tekanan lingkungan sosial, serta pengaruh negatif dari media dan teknologi.

Tak hanya penyampaian materi, suasana semakin hangat ketika Sri Wandansari mengajak seluruh siswa melakukan ice breaking dengan bernyanyi bersama. Kegiatan ini menjadi penyegar sekaligus sarana membangun keakraban antar murid baru. Gelak tawa dan semangat mereka mencerminkan harapan akan lingkungan madrasah yang penuh kebersamaan.

Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, S.Pd, menyampaikan pentingnya membekali murid baru dengan pemahaman tentang hak dan perlindungan anak. “Kami ingin anak-anak merasa aman dan dihargai sejak hari pertama mereka belajar di sini. Karena madrasah adalah rumah kedua yang harus menjamin tumbuh kembang anak secara utuh,” ujarnya.

Salah satu murid kelas VII, Khamdan Syadad, mengaku senang bisa mengikuti sesi tersebut. Ia merasa semakin sadar akan pentingnya saling menghormati dan tidak menyakiti teman. “Saya jadi tahu kalau ejekan atau olokan juga termasuk bullying. Mulai sekarang saya akan lebih hati-hati dalam berteman dan tidak mau jadi pelaku atau korban bullying,” ungkapnya dengan antusias. (epr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas