Minggu, Oktober 12, 2025
Berita Madrasah

Pengajian Rutin Keluarga Besar MTsN 8 Sleman: Ustadz Gufron Bahas Keteladanan dan Tantangan Mendidik Generasi Alpha

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman) Keluarga besar MTsN 8 Sleman kembali menggelar pengajian rutin tiga bulanan sebagai bentuk pembinaan spiritual sekaligus mempererat tali ukhuwah di antara warga madrasah. Kegiatan ini diselenggarakan pada Ahad (20/7/2025) bertempat di Warung Makan ESJHE, Jl. Pasar Butuh, Kebonalas, Klaten. Menghadirkan Ustadz Gufron Al Fajri, ST.IPP sebagai penceramah, kajian kali ini mengambil tema yang sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini, yakni Keteladanan dan Cinta dalam Mendidik Generasi Alpha.”

Dalam tauziyahnya, Ustadz Gufron mengawali kajian dengan mengingatkan pentingnya keteladanan sebagai fondasi dalam mendidik. Ia menegaskan bahwa seorang pendidik ideal adalah pribadi yang penyantun, sekaligus memiliki kedalaman ilmu, seorang ahli fikih, dan berjiwa ulama. “Guru sejati adalah mereka yang mampu menyampaikan ilmu sedikit demi sedikit, namun konsisten, hingga akhirnya menjadi pengetahuan yang luas dan bermakna,” ujar beliau di hadapan para guru dan pegawai yang hadir.

Lebih lanjut, Ustadz Gufron menyinggung fenomena yang berkembang di masyarakat saat ini, yang menurutnya sudah masuk dalam kategori bencana moral. Ia menyebutkan bahwa bencana tidak hanya dalam bentuk alam seperti banjir dan gempa bumi, tetapi juga dalam bentuk krisis sosial dan moral, yang kerap kali terjadi di lingkungan terdekat, bahkan di dunia pendidikan.  Fenomena lain yang turut disoroti adalah maraknya kasus bullying yang terjadi di berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa, semuanya tak luput dari praktik perundungan. Ustadz Ghofur menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi ini, sembari mengajak para guru untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai tempat membentuk karakter, bukan sekadar mencetak nilai akademik.

Kajian kemudian difokuskan pada pembahasan tentang Generasi Alpha, yaitu generasi yang lahir mulai tahun 2010 hingga sekarang. Menurut beliau, Generasi Alpha memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka tumbuh dalam lingkungan serba digital dan sangat akrab dengan teknologi. “Mereka lebih pintar dari kita dalam urusan teknologi, namun secara emosional seringkali belum matang. Mereka cenderung sumbu pendek alias mudah marah, kurang mengenal tetangga, dan gemar mengurung diri,” jelas Ustadz Gufron.

Ia menekankan pentingnya para pendidik untuk memahami karakteristik generasi ini, agar tidak salah dalam menyampaikan metode pembelajaran. Dalam menghadapi Generasi Alpha, guru tidak cukup hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga harus mampu menjadi teladan, sahabat, sekaligus pembelajar. “Sekarang ini, gurunya murid adalah guru, dan gurunya guru pun adalah murid. Artinya, guru juga harus terus belajar memahami zaman dan peserta didik,” pesannya dengan penuh semangat.

Ustadz Gufron mengajak seluruh peserta pengajian untuk senantiasa memberikan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta didik, bukan hanya apa yang guru ingin sampaikan. Ia mengingatkan bahwa cinta dalam mendidik bukan berarti memanjakan, melainkan memahami, membimbing, dan menuntun dengan penuh keteladanan. “Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang menyentuh hati dan membentuk adab,” tuturnya.

Pengajian rutin tiga bulanan ini ditutup dengan doa bersama dan makan siang bersama seluruh peserta. Suasana kekeluargaan dan penuh kehangatan sangat terasa sepanjang acara. Kegiatan ini tidak hanya memberi asupan rohani, tetapi juga memperkuat komitmen seluruh warga MTsN 8 Sleman untuk terus menjadi pendidik yang bijak dan berorientasi pada masa depan generasi penerus bangsa. (adp/tnf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas