Koordinasi Wali Kelas MTsN 8 Sleman: Perkuat Sinergi dan Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman) MTsN 8 Sleman menggelar kegiatan koordinasi wali kelas pada Rabu (30/7/2025) di aula madrasah. Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., Kepala Tata Usaha Aini Maslihatin, S.E., M.M., para wakil kepala madrasah, dan seluruh wali kelas dari jenjang 7, 8, dan 9 ini merupakan agenda rutin dalam rangka evaluasi dan penyelarasan program kerja yang berkaitan dengan siswa, sarana prasarana, serta implementasi kebijakan madrasah. Koordinasi ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antar stakeholder pendidikan di MTsN 8 Sleman.
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah Agus Sholeh, S.Ag. menekankan bahwa peran wali kelas sangat vital sebagai ujung tombak pembinaan siswa. Ia menyebutkan bahwa ketugasan wali kelas tidak memiliki titik akhir karena kondisi siswa yang dinamis, bisa berubah ke arah positif maupun negatif. Oleh karena itu, wali kelas harus senantiasa adaptif dan siap menjadi sosok pertama yang diharapkan siswa dalam menghadapi persoalan. “Dengan cinta kami mendidik, dengan cinta kami membimbing, dengan cinta kami menumbuhkan harapan,” ujar Agus penuh keyakinan.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga menggarisbawahi pentingnya implementasi Desain Kurikulum Berbasis Cinta yang sudah disosialisasikan oleh Kanwil Kemenag DIY. Kurikulum ini wajib diimplementasikan oleh semua madrasah negeri maupun swasta sebagai langkah konkret membangun karakter peserta didik. Lima unsur utama Panca Cinta yang meliputi cinta kepada Allah dan Rasul, cinta ilmu, cinta lingkungan, cinta tanah air, cinta diri sendiri dan sesama menjadi landasan utama pendidikan karakter yang harus dijalankan oleh semua guru dan wali kelas.
Koordinasi juga membahas strategi pemetaan karakteristik siswa oleh wali kelas. Khususnya bagi wali kelas 9, mereka diimbau untuk mengidentifikasi dan memotivasi siswa agar memiliki target pendidikan setelah lulus, seperti memilih jenjang sekolah yang dituju. Dengan begitu, siswa dapat difasilitasi untuk menyusun strategi belajar dan mencapai target tersebut. Hal ini sejalan dengan persiapan menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA) seperti Bahasa Indonesia dan Matematika, serta TKAD (IPA dan Bahasa Inggris) yang akan digelar pada bulan Maret 2026. Try out akan dimulai sejak November 2025.
Selain pembinaan akademik, wali kelas juga diharapkan memberikan pelayanan terbaik bagi siswa dan wali murid. Administrasi kelas harus dilengkapi, termasuk dokumen kesepakatan kelas. Wali kelas juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kebersihan ruang kelas bersama siswa dan mengawasi penggunaan handphone sesuai dengan SOP. Waka Kesiswaan, Ika Sudaryatiningsih, S.Pd., menambahkan agar loker HP digunakan dengan tertib dan guru piket ikut membantu mengontrol, seperti mengambil absen dan kunci loker setiap pagi.
Agenda koordinasi juga membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diujicobakan pada 4–15 Agustus 2025. Program ini akan melibatkan 572 siswa dan bertujuan membentuk kebiasaan sehat dan mandiri di lingkungan madrasah. Wali kelas diminta membantu mendata siswa yang memiliki alergi makanan. Pengurus piket akan dilibatkan aktif dalam distribusi alat makan dan formulir MBG yang diambil dari PTSP, serta memastikan jumlah alat makan yang dibawa siswa sesuai ketentuan. Selain itu, gerakan Rumah Botol juga mulai digencarkan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Di akhir kegiatan, Kepala Madrasah kembali menyampaikan apresiasi atas dedikasi para wali kelas dalam mendampingi dan membina siswa. Ia menekankan bahwa peran wali kelas tidak hanya administratif, tetapi juga emosional dan moral. Melalui koordinasi yang erat dan komitmen bersama, diharapkan MTsN 8 Sleman dapat terus tumbuh menjadi madrasah yang mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan penuh cinta. “Dengan cinta, kita akan mampu membangun masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (adp)