Kemenag Sleman Mantapkan Peran Dai untuk Harmoni Umat dan Alam

Kemenag Sleman News – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam kembali menggelar kegiatan Pembinaan Dai dan Daiyah Tingkat Kabupaten Sleman Angkatan II Tahun 2025. Acara berlangsung Rabu (27/8/2025) di Puri Mataram Joglo Sitihinggil, Tridadi, Sleman, dengan melibatkan 40 peserta dai dan daiyah pilihan dari berbagai ormas Islam dan tokoh masyarakat.
Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Nadhif,S.Ag., M. S. I., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi atas inisiasi dan fasilitasi kegiatan ini. Menurutnya, pembinaan dai dan daiyah menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan keagamaan bagi masyarakat.
“Saya siap bersinergi dan berkolaborasi. Bersama kita tingkatkan layanan keagamaan di Kabupaten Sleman. Kolaborasi yang baik ini harus terus kita lestarikan,” ujar Kakan Kemenag Sleman.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa Kementerian Agama memiliki agenda besar dalam memperkuat kerukunan dan harmoni kehidupan. Jika dahulu dikenal konsep tiga kerukunan umat beragama, kini konsep tersebut ditingkatkan menjadi tiga rukun yang lebih mendasar.
Pertama, rukun manusia dengan Sang Pencipta. Hal ini dinilai menjadi pekerjaan rumah bersama, karena masih banyak umat yang belum dekat dengan ajaran agamanya. Kedua, rukun dengan sesama manusia, mengingat masih adanya ancaman radikalisme dan intoleransi di masyarakat. Ketiga, rukun dengan lingkungan, yang harus ditanamkan dengan kesadaran kolektif.
Dalam kesempatan itu, Kakan juga menyoroti persoalan keluarga yang secara nasional dinilai belum baik-baik saja. Data menunjukkan, setiap tahun terdapat sekitar 5.692 pasangan menikah di Sleman, namun angka perceraian mencapai 1.300 kasus atau sekitar 23 persen, dengan mayoritas gugatan diajukan pihak istri.
“Kami berharap para dai dan daiyah membantu menyampaikan kepada umat bahwa pernikahan adalah ibadah, agar keluarga tetap langgeng, sakinah, mawaddah, warahmah,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran dai dan daiyah dalam memperkuat ketahanan keluarga serta menghadapi tantangan generasi milenial yang serba instan dan cenderung kurang berinteraksi sosial.
Sementara itu, Plt. Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Sleman, H. Achmad Fauzi, menyampaikan bahwa peserta kegiatan ini berjumlah 40 dai dan daiyah pilihan yang berasal dari berbagai ormas dan tokoh masyarakat.
“Semoga materi yang disampaikan dalam pembinaan ini dapat menambah pengetahuan, sehingga para dai dan daiyah mampu memberikan layanan keagamaan terbaik bagi umat,” ungkap Fauzi.

Melalui kegiatan ini, Kemenag Sleman berharap peran dai dan daiyah semakin optimal dalam mendukung pembangunan kualitas masyarakat, memperkokoh nilai-nilai keluarga, serta menjaga kerukunan dan harmoni kehidupan di Kabupaten Sleman. (Aji)