Pembinaan Pembelajaran Mendalam, MTsN 4 Sleman Siap Wujudkan Madrasah Berkualitas

Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman melalui Seksi Pendidikan Madrasah menggelar kegiatan Pembinaan Pembelajaran Mendalam bagi jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs), Rabu (27/8/2025) di Aula Lantai 3 Kemenag Sleman. Acara ini diikuti para kepala MTs negeri maupun swasta se-Kabupaten Sleman. Hadir pula Waka Humas MTsN 4 Sleman, Eva Puspa Prasiska, S.Pd.Si, yang turut serta dalam kegiatan pembinaan tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Nadhif, S.Ag., M.S.I, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud penguatan sumber daya manusia sesuai dengan Asta Cita Presiden. “Kami berharap semua madrasah dapat mengikuti kegiatan ini agar mampu memberikan dampak bagi para siswa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kakan Kemenag Sleman mengingatkan pentingnya madrasah menghindari tiga dosa besar yang pernah disampaikan Direktur KSKK Madrasah, yaitu praktik bullying yang sama sekali tidak boleh terjadi di lingkungan pendidikan, kekerasan, dan intoleransi. “Madrasah harus menjadi garda depan dalam menanamkan nilai toleransi melalui kurikulum cinta. Cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama, cinta kepada lingkungan, dan cinta kepada tanah air,” tegasnya.

Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber dengan materi yang variatif. Pada sesi pertama, Pengawas Madrasah Kemenag Sleman, Nur Wahyudin Al Azis, S.Pd, M.Pd, memaparkan pentingnya pola pikir bertumbuh (growth mindset) bagi kepala madrasah. “Kepala madrasah harus menjadi role model dalam pembelajaran, membentuk budaya positif, membangun kolaborasi, dan fokus menciptakan pembelajaran yang mendalam bagi peserta didik,” ungkapnya.
Sesi kedua disampaikan oleh Ketua Pokjawas Kemenag Sleman Drs. H. Daryono, M.Pd yang mengulas konsep pembelajaran mendalam. Menurutnya, pembelajaran mendalam dibutuhkan karena mampu menghadirkan keterlibatan penuh siswa, kesadaran diri, penghargaan terhadap budaya belajar, pemanfaatan teknologi digital, serta penerapan multidisiplin ilmu pengetahuan.
Pada sesi terakhir, Asih Budiati, S.Pd., M.Sc memaparkan materi mengenai mentoring dan coaching dalam supervisi guru. Asih menjelaskan bahwa mentoring berfokus pada transfer pengalaman, pemberi arahan, dan hasilnya berupa kompetensi praktis. Sedangkan coaching merupakan pendampingan yang membantu guru menggali potensi diri dan hasilnya berupa kesadaran, dan solusi kreatif.
Menanggapi kegiatan tersebut, Eva Puspa Prasiska, S.Pd.Si menyampaikan bahwa pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi MTsN 4 Sleman dalam mengembangkan kualitas pembelajaran. “Kami merasa kegiatan ini membuka wawasan baru sekaligus menguatkan komitmen madrasah untuk menerapkan pembelajaran mendalam. Dengan dukungan Kemenag dan kolaborasi seluruh guru, kami optimis MTsN 4 Sleman siap mewujudkan madrasah yang unggul, inovatif, dan berkarakter,” ungkapnya. (epr)