Podcast RUBIK: Edisi Kankemenag Sleman Menyapa

Kemenag Sleman News – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman H. Nadhif, S.Ag, M.SI hadir sebagai narasumber dalam podcast RUBIK (Ruang Bicara Kita) Edisi 58. RUBIK kali ini digelar Kamis (4/9/2025) pagi secara virtual melalui ruang zoom meeting dan mengusung tema KanKemenag Sleman Menyapa.
Dalam paparannya, Kakan menyampaikan RUBIK sebagai media komunikasi online yang telah digagas oleh kita semua. “Di setiap awal bulan ini kita akan manfaatkan untuk kepentingan menyapa, ngudo roso kepada seluruh ASN Kemenag Sleman. Baik yang ada di bawah atap, satuan kerja madrasah maupun unit kerja KUA,” terangnya.
Ke depan, narasumber tidak hanya saya. Nanti bisa dari jajaran pimpinan, Kepala Subbag Tata Usaha, Kepala Seksi dan Penyelenggara juga Kepala Madrasah dan Kepala KUA di lingkungan Kemenag Sleman. Jadi RUBIK dari kita oleh kita dan untuk kita semua.

βPada kesempatan ini, saya menghaturkan terima kasih kepada bapak ibu yang telah bergabung. Saya yakin masing-masing satuan atau unit kerja sudah mewakili untuk hadir. Terima kasih atas partisipasi dan keikutsertaaan bapak/ibu semua,β ujarnya lebih lanjut.
RUBIK kali ini temanya βMenyapaβ karena ketugasan saya masih baru. Menurutnya, ideal menyapa secara offline, tapi karena keterbatasan semuanya belum bisa bertemu langsung. Melalui podcast RUBIK, setidaknya bisa menyapa melalui media zoom secara daring. Kita bisa berkolaborasi dan bersinergi.
Kakan Nadhif sangat mengapresiasi prestasi baik yang ada di madrasah maupun lingkup KUA. Dalam ketugasan ini saya ditinggali prestasi Kemenag Sleman yakni KIPP, Layanan Kelompok Rentan dan WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi).
Untuk meraih itu perlu komitmen kita bersama. Ada tiga cara yang harus kita lakukan. Pertama, jaga terus marwah Kemenag Sleman dengan mengedepankan bekerja dilandasi akhlak mulia. Tercermin dari ucapan, pakaian, performa, cara berkomunikasi dengan orang termasuk tidak boleh flexing di media sosial.
Kedua, menjadi ASN yang responsif. Untuk itu perlu memperhatikan empat hal, yakni disiplin tanpa diawasi, bekerja tanpa diperintah, transparan dan melaporkan tanpa diminta.
Ketiga, menjadi ASN yang berkinerja tinggi. Untuk mewujudkan hal itu memperhatikan empat poin. Yakni, hijrah dari yang bekerja biasanya menjadi semestinya. ASN harus upgrade terhadap regulasi. Bekerja dari minimalis menjadi maksimalis, merubah bekerja menjadi berkinerja dan ASN bekerja dengan berdampak yang semula hanya internal berubah menjadi eksternal.
Sesi akhir RUBIK sebagai ajang komunikasi dua arah sekaligus berdialog dengan seluruh ASN Kemenag Sleman. Harapannya melalui forum ini mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada di lingkup kerja. (tnf)