Siswa Sebagai Aktor Utama dalam Pembelajaran Mendalam
Kemenag Sleman News – Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dengan konsep Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan pendidikan holistik, mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman utuh, kritis, dan aplikatif melalui suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). “Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran dengan 3 pilar mindful, joyful, dan meaningful, dengan iklim kelas positif,” ujar Banatul Murtafi’ah, Dosen Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris UII, di hadapan 35 Guru Bahasa Inggris Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Selasa (16/9/2025) di Aula MAN 2 Sleman Maguwoharjo Depok Sleman. Kegiatan mengusung tema “Pelatihan Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.”
Penting pula bagi seorang guru untuk menciptakan iklim kelas positif. “Iklim kelas yang positif ditandai dengan interaksi hangat, hormat, dan sensitif antara siswa dan teman sebaya mereka, dan antara siswa dengan guru mereka,“ tegas Banatul Murtafi’ah. Demikian antara lain yang dipaparkan nara sumber pelatihan yang merupakan kerja sama antara Pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris MA se-DIY dengan Program Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Indonesia (UII).
Sementara dalam sambutannya, selaku tuan rumah Kepala MAN 2 Sleman Wiranto Prasetyohadi menyambut baik atas penyelenggaraan pelatihan. Ia berharap melalui kegiatan tersebut, profesionalitas guru-guru Bahasa Inggris meningkat, semakin baik dan kreatif dalam menunaikan tugas. “Wawasan guru akan semakin luas dalam memberikan layanan kepada siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris,” tegas Wiranto. Dengan pengetahuan yang diperoleh, guru dapat menerapkan pembelajaran Bahasa Inggris dengan konsep pembelajaran mendalam (deep learning), imbuhnya.
Sementara Nur Widiastuti Ketua MGMP Bahasa Inggris MA DIY menyampaikan terima kasih atas jalinan kerja sama dengan UII. “Sinergitas antara MGMP dengan UII sudah berlangsung lama, dan akan terus kita tingkatkan. Guru-guru dapat mengikuti kegiatan guna meningkatkan profesionalitas,” ujarnya. Kegiatan masih akan dilanjutkan di bulan Oktober dengan dua dosen dari UII, namun di tempat berbeda, imbuh Widiastuti.
Nara sumber kedua Willy Prasetya, menegaskan ciri-ciri 3 pilar Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Pembelajaran harus mindful (berkesadaran), dengan tujuan jelas dan terukur, dan dapat diakses siswa. Siswa memiliki kesempatan mendiskusikan tujuan pembelajaran sebelum mulai belajar.
Pembelajaran meaningful, yakni dengan bahan ajar multimodal, yang harus relevant dengan karakteristik dan latar belakang sosial budaya siswa. Materi ajar tidak terlalu sulit namun juga tidak terlalu mudah. Siswa harus memiliki kesempatan mendiskusikan isi, mengaitkannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran harus menyenangkan (joyful), dengan fokus yang seimbang antara aspek kebahasaan dan aspek isi. Aktivitas pembelajaran disusun bergantian antara aktivitas statis (siswa duduk) dan dinamis (siswa bergerak), dan siswa harus menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran. Siswa pun harus menerima perlakuan adil, mendapatkan apresiasi layak karena kontribusinya. Guru sebagai fasilitator diharapkan mampu Menyusun skenario menciptakan suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa, di mana siswa sebagai aktor utama. (eds)

