MTsN 8 Sleman Takziyah atas Wafatnya Nenek Siswa dan Ibu Anggota Komite

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Dalam rangka menjaga tali silaturahmi dan menumbuhkan rasa empati di lingkungan madrasah, keluarga besar MTsN 8 Sleman melaksanakan takziyah ke kediaman siswa kelas 8B, Ahmad Munif, yang neneknya, Almarhumah Kasirah, wafat pada Jumat (19/09/2025). Kegiatan silaturahmi ini dilakukan pada Senin (22/09/2025) dengan melibatkan guru, siswa, serta perwakilan pimpinan madrasah.
Selain merupakan nenek dari Ahmad Munif, Almarhumah Kasirah juga dikenal sebagai ibu dari Bapak Yamadi, anggota komite MTsN 8 Sleman. Kehilangan ini tentu menjadi duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi civitas akademika madrasah yang turut merasa kehilangan. Kehadiran rombongan guru dan siswa menjadi wujud nyata kepedulian madrasah dalam mendampingi siswa dan keluarga yang tengah berduka.
Hadir dalam kegiatan takziyah ini, Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., yang menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga. “Kami seluruh keluarga besar MTsN 8 Sleman turut berduka cita atas berpulangnya Almarhumah Kasirah. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” ungkapnya penuh haru.
Turut hadir pula Waka Humas, Hj. Rini Sri Hastuti, S.Pd., beserta wali kelas Ahmad Munif, Boniyati, S.Pd., dan Yusri Alifah, S.Pd.. Mereka bersama-sama memberikan doa serta dukungan moril kepada keluarga. Takziyah ini juga menjadi momen kebersamaan antara siswa, guru, dan orang tua, yang menunjukkan eratnya hubungan kekeluargaan di MTsN 8 Sleman.
Doa bersama untuk almarhumah dipimpin oleh salah satu guru, dengan penuh harapan agar segala amal baik Almarhumah Kasirah diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosa-dosanya, dan dilapangkan jalannya menuju surga. Suasana hening dan khidmat menyelimuti prosesi doa, menambah kekhusyukan dalam penghormatan terakhir bagi almarhumah.
Melalui kegiatan takziyah ini, MTsN 8 Sleman kembali menegaskan pentingnya pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islami, khususnya dalam hal kepedulian sosial dan empati. Harapannya, siswa dapat belajar langsung dari teladan para guru dalam menjaga tali silaturahmi, menghormati orang tua, serta menguatkan keluarga yang sedang ditimpa musibah. (idw)