MTsN 8 Sleman Gelar Persiapan Hari Batik, Targetkan Karya Beragam Teknik Membatik

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional, MTsN 8 Sleman menggelar rapat persiapan pada Selasa (23/09/2025) di Aula Madrasah. Rapat yang diikuti pimpinan, guru, pegawai, serta pengurus OSIS ini menjadi ajang penting untuk menyatukan visi dalam pelaksanaan kegiatan membatik massal yang akan digelar di madrasah. Antusiasme para peserta rapat terlihat sejak awal, mengingat Hari Batik merupakan momen istimewa yang tidak hanya meneguhkan kecintaan terhadap budaya, tetapi juga menjadi ajang menunjukkan keterampilan membatik yang menjadi salah satu keunggulan MTsN 8 Sleman.
Hari Batik diperingati secara khusus di MTsN 8 Sleman karena madrasah ini memiliki keterampilan batik sebagai program unggulan. Dalam rapat, guru batik Rochmad Rapih Raharjo, S.Pd. dan Anita Dwi Astuti, S.Pd. menyampaikan teknis pelaksanaan kegiatan. Mereka menegaskan bahwa kegiatan tahun ini dirancang lebih terstruktur dengan pembagian metode batik untuk setiap kelas. Dengan sistem ini, siswa akan lebih fokus mendalami satu teknik membatik sesuai kelasnya, sehingga hasil karya yang lahir bisa lebih maksimal dan beragam.
Para siswa nantinya akan membuat batik secara berkelompok, sehingga setiap kelompok menghasilkan satu karya batik. Adapun teknik yang sudah dibagi mencakup berbagai metode, seperti jumputan, sibori, ecoprint, jelujur, tulis, ciprat, dan cap. Pembagian ini bertujuan agar setiap kelas memiliki pengalaman berbeda, sementara hasil keseluruhan dapat menggambarkan kekayaan teknik batik yang ada di Indonesia. Di sisi lain, guru dan pegawai akan menghasilkan karya batik dengan metode kombinasi sebagai teladan bahwa keberagaman teknik bisa menghasilkan keindahan yang unik ketika dikolaborasikan.

Kegiatan membatik massal ini dijadwalkan berlangsung pada 30 September hingga 2 Oktober 2025. Dua hari pertama akan difokuskan pada proses pembuatan batik kelompok, mulai dari perencanaan pola, pemilihan warna, hingga penyelesaian desain. Puncak acara digelar pada 2 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Batik Nasional. Pada hari tersebut, hasil karya siswa, guru, dan pegawai akan dipamerkan, sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan kreativitas seluruh warga madrasah. Kegiatan puncak juga direncanakan menghadirkan tamu undangan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Kementerian Agama Kabupaten Sleman, komite, orang tua siswa, hingga instansi terkait.
Guru batik MTsN 8 Sleman, Rochmad Rapih Raharjo, S.Pd., menyampaikan harapannya agar kegiatan ini benar-benar memberi pengalaman mendalam bagi siswa. “Membatik itu tidak sekadar seni, tetapi juga mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan cinta budaya. Dengan pembagian metode per kelas, kami ingin siswa bisa fokus menguasai satu teknik sekaligus merasakan kebanggaan menghasilkan karya bersama,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Anita Dwi Astuti, S.Pd., menekankan pentingnya kolaborasi antar siswa dalam kegiatan ini. “Karena karya dibuat secara berkelompok, siswa akan belajar bekerja sama, berdiskusi, dan saling menghargai ide teman. Hasilnya bukan hanya batik indah, tetapi juga karakter yang lebih kuat dalam diri mereka,” jelasnya.
Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., dalam arahannya menambahkan bahwa kegiatan membatik massal berbasis kelompok ini merupakan upaya mendidik siswa agar tidak hanya belajar mencintai budaya, tetapi juga melatih kerja sama dan kreativitas. “Melalui pembagian metode batik untuk setiap kelas, siswa akan lebih mendalami teknik secara serius sekaligus belajar berkolaborasi dengan teman satu kelompok. Harapannya, hasil karya batik mereka bisa menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menjaga sekaligus mengembangkan warisan budaya bangsa,” tuturnya.
Rapat persiapan juga membahas pembagian peran guru dan panitia yang akan mendampingi jalannya kegiatan. Guru batik akan bertindak sebagai pembimbing utama, wali kelas mengoordinasi siswa, sementara tim kesiswaan menyiapkan kebutuhan teknis. Dengan perencanaan yang matang ini, MTsN 8 Sleman optimis peringatan Hari Batik tahun 2025 akan berlangsung meriah, bermakna, dan menghasilkan karya-karya membanggakan yang bisa menjadi kenangan indah sekaligus inspirasi bagi siswa. (idw)