Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

Tingkatkan Profesionalisme, Guru MAN 4 Sleman Ikuti Workshop Deep Learning

Kemenag Sleman News (MAN 4 Sleman) – Seiring dengan tantangan zaman yang kian kompleks, peningkatan kompetensi guru menjadi kebutuhan mendesak. Menjawab hal itu, seluruh guru MAN 4 Sleman mengikuti Workshop Deep Learning, Kamis (25/09/2025) di Aula lantai 2 madrasah. Kegiatan ini menjadi ajang pengembangan diri yang bertujuan memperkuat kualitas pendidik dalam membimbing generasi muda.

Kepala MAN 4 Sleman, Drs. Ahmad Arif Makruf, MA, M.Si., membuka kegiatan dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam menuntut ilmu dengan mengutip sabda Nabi, “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”

Menurut Arif, pendidikan yang baik hanya akan lahir jika guru dan peserta didik tumbuh bersama dalam kepedulian. Ia mencontohkan, “Di Arab, bayi lahir belum bisa berbahasa Arab. Namun seiring waktu, melalui proses belajar, akhirnya ia fasih berbahasa Arab. Begitu pula kita. Sesuatu yang awalnya sulit akan menjadi mudah jika ditekuni dengan sabar.”

Sementara itu, narasumber Workshop Deep Learning, Dra. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd., Pengawas Madrasah Kemenag Sleman, mengajak para guru lebih adaptif dalam menghadapi persoalan pendidikan. Mulai dari literasi, numerasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi, hingga tantangan besar menuju bonus demografi 2035 dan Visi Indonesia Emas 2045.

Lebih jauh, Ida menegaskan bahwa pembelajaran mendalam bukan sekadar menghafal atau memahami teori. Ada empat pilar penting yang perlu digerakkan. Olah Pikir menjadi sarana untuk mengasah kecerdasan, melatih kemampuan analisis, serta membiasakan peserta didik dalam memecahkan masalah. Selanjutnya, Olah Hati berperan menumbuhkan budi pekerti, kepekaan, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. Adapun Olah Rasa dibutuhkan untuk mengembangkan empati, menumbuhkan kehalusan estetika, sekaligus membangun penghargaan terhadap hubungan antarmanusia. Sedangkan Olah Raga berfungsi menjaga kesehatan jasmani sekaligus membentuk karakter melalui aktivitas fisik yang terarah. Keempat pilar ini, menurut Ida, menjadi fondasi penting dalam menyiapkan generasi emas Indonesia.

Suasana workshop berlangsung hidup. Para guru tidak hanya menyimak materi, tetapi juga aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman. Banyak di antara mereka merasa termotivasi karena materi yang disampaikan sangat dekat dengan realitas pembelajaran sehari-hari. (dzl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas