Jumat, Oktober 10, 2025
Berita Madrasah

Belajar Sabar dan Kreatif, Siswa VIII D–F Asah Keterampilan Batik Jelujur

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Kegiatan Pekan Batik MTsN 8 Sleman yang berlangsung pada Selasa–Jumat, 30 September–2 Oktober 2025 semakin meriah dengan partisipasi siswa kelas VIII D, VIII E, dan VIII F yang berkreasi melalui teknik batik jelujur. Kegiatan ini menjadi bagian dari program unggulan batik madrasah sekaligus rangkaian peringatan Hari Batik Nasional.

Pada hari pertama, Selasa (30/09/2025) siswa kelas VIII D–F mulai belajar tahap awal batik jelujur. Mereka menyiapkan kain, kemudian menjahit kain tersebut dengan teknik jelujur menggunakan benang. Setelah dijahit, benang ditarik sehingga kain berkerut membentuk pola tertentu. Tahap ini menjadi inti dari batik jelujur, karena hasil kerutan inilah yang akan menciptakan motif unik ketika kain diwarnai.

Suasana kelas tampak penuh konsentrasi sekaligus keceriaan. Para siswa tampak sabar menjahit dan menarik benang, meskipun bagi sebagian besar dari mereka ini adalah pengalaman pertama. Dengan didampingi guru serta pengurus OSIS, mereka bekerja dalam kelompok untuk saling membantu, mulai dari mengukur pola, menjahit, hingga menyiapkan kain untuk proses pewarnaan berikutnya.

Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., menyampaikan apresiasinya. “Pekan Batik ini bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga melatih ketekunan, kerja sama, dan kreativitas siswa. Setiap teknik batik punya filosofi, termasuk jelujur yang mengajarkan kesabaran dan ketelitian,” ujarnya.

Guru batik MTsN 8 Sleman, Anita Dwi Astuti, S.Pd., juga menekankan keistimewaan teknik ini. “Batik jelujur sederhana namun hasilnya indah. Anak-anak bisa belajar bahwa dari jahitan kecil dan kerutan kain bisa lahir motif yang luar biasa. Inilah seni yang mendidik dan membahagiakan,” jelasnya.

Wali kelas VIII F, Ummu Maimanah, S.Pd., turut memberikan kesan positif terhadap kegiatan ini. “Saya melihat anak-anak begitu tekun meski harus menjahit satu per satu bagian kain. Dari kegiatan ini mereka belajar kesabaran, kerapian, dan kerja sama. Nilai-nilai itu yang sangat penting untuk bekal mereka di masa depan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu siswa kelas VIII F, Akbar Hilbram Fauzan, mengaku bangga bisa ikut serta. “Awalnya saya kira susah, tapi setelah mencoba ternyata menyenangkan. Saya jadi penasaran seperti apa hasil motifnya nanti setelah diwarna. Rasanya senang bisa membuat batik sendiri,” ujarnya penuh semangat.

Dengan penuh antusias, siswa VIII D–F berhasil menyelesaikan tahap awal batik jelujur. Karya mereka nantinya akan dipamerkan bersama teknik batik lain seperti jumputan, sibori, ecoprint, tulis, ciprat, dan cap pada puncak Pekan Batik. Acara puncak ini juga akan dihadiri oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY serta Kepala Kemenag Kabupaten Sleman. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas