Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

Guru dan Pegawai MTsN 8 Sleman Kompak Membatik Jumputan

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – MTsN 8 Sleman kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya bangsa melalui kegiatan Pekan Batik 2025. Kegiatan ini digelar sejak Selasa (30/09/2025) hingga Jumat (02/10/2025) dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Dengan mengusung tema “Krukruruyuk, Kruyuk-Kruyuk Jadi Karya”, seluruh warga madrasah mulai dari siswa, guru, hingga pegawai, membatik bersama menggunakan berbagai teknik seperti jumputan, sibori, ecoprint, jelujur, tulis, ciprat, dan cap.

Pada hari pertama, tidak hanya siswa yang terlibat, tetapi juga guru dan pegawai ikut memeriahkan kegiatan ini. Bertempat di Perpustakaan Madyadesta dan Ruang Batik, mereka berpasangan membuat satu kain jumput dan satu kain batik ciprat. Kedua kain ini nantinya akan dikombinasikan menjadi baju batik kreasi khusus guru dan pegawai MTsN 8 Sleman, menambah ragam karya yang lahir dari Pekan Batik tahun ini.

Suasana penuh kebersamaan terlihat saat guru dan pegawai bekerja sama mengikat kain, mencipratkan warna, hingga menghasilkan motif-motif unik. Aktivitas ini tidak hanya menghasilkan karya batik, tetapi juga menjadi media mempererat solidaritas dan kekompakan di lingkungan madrasah.

Pekan Batik di MTsN 8 Sleman sendiri merupakan program unggulan yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Dalam setiap pelaksanaannya, kegiatan ini selalu melibatkan seluruh warga madrasah dengan metode yang berbeda tiap kelas, sehingga setiap siswa memiliki pengalaman khas dalam membatik. Tidak heran, kegiatan ini menjadi salah satu identitas dan kebanggaan MTsN 8 Sleman dalam bidang seni budaya.

Salah seorang guru, Muflikhatun Ni’mah, S.Pd., menyampaikan, “Biasanya kami hanya mendampingi siswa, tetapi kali ini kami ikut merasakan langsung proses membatik. Ternyata butuh ketelatenan dan kerja sama yang baik,” ujarnya.

Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., juga menegaskan pentingnya peran guru dan pegawai dalam kegiatan ini. “Kami ingin Pekan Batik ini menjadi kegiatan yang inklusif. Semua warga madrasah, baik siswa maupun guru dan pegawai, terlibat langsung dalam proses membatik sehingga tumbuh rasa memiliki dan bangga terhadap budaya bangsa,” jelasnya.

Hasil karya guru dan pegawai akan dipamerkan bersama karya siswa pada acara puncak Pekan Batik. Dengan tema “Krukruruyuk, Kruyuk-Kruyuk Jadi Karya”, kegiatan ini membuktikan bahwa batik bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga wahana kreativitas dan kebersamaan seluruh warga MTsN 8 Sleman. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas