Jumat, Oktober 10, 2025
Berita Madrasah

Pimpinan MTsN 8 Sleman Ikuti Benchmarking Madrasah DIY ke MAN 1 Banyuwangi

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha MTsN 8 Sleman turut serta dalam kegiatan Benchmarking Madrasah se-DIY ke MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur. Agenda ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi “Madrasah Jogja Istimewa” dengan menggali praktik terbaik yang sudah berhasil diterapkan di luar DIY. Benchmarking ini diikuti oleh 196 peserta dari KKMA, KKMTs, dan KKMI se-DIY, termasuk Kepala Madrasah dan KTU dari berbagai satuan kerja. Rombongan disambut hangat dengan tarian khas Banyuwangi, Tari Gandrung, yang dibawakan oleh siswi MAN 1 Banyuwangi, menambah suasana akrab dan penuh semangat kolaborasi sejak awal kegiatan.

Dalam kunjungan lapangan, peserta diajak menyaksikan langsung berbagai program unggulan MAN 1 Banyuwangi. Madrasah ini dikenal dengan keunggulan bahasa melalui program Gebang atau Gemar Berbahasa Asing, yang membiasakan siswa berkomunikasi menggunakan bahasa internasional. Selain itu, terdapat pula budaya Madrasah Peduli Bersama Sukses Bersama, yang menekankan pentingnya kebersamaan dalam meraih prestasi. MAN 1 Banyuwangi juga telah berkembang menjadi madrasah digital yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran dan tata kelola.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY, H. Abd. Suud, S.Ag., M.S.I., menyampaikan bahwa alasan pemilihan MAN 1 Banyuwangi sebagai lokasi benchmarking adalah karena program-program inovatifnya. Menurutnya, pendidikan berbasis IT dan sinergitas yang baik antara orang tua dengan komite madrasah telah mendorong MAN 1 Banyuwangi mencapai banyak prestasi dan layak dijadikan rujukan.

Selain kunjungan lapangan, kegiatan juga diisi dengan diskusi mendalam mengenai penguatan program kerja madrasah DIY yang dilaksanakan di Illira Hotel Banyuwangi. Forum diskusi ini sekaligus menjadi momen penting untuk melaksanakan serah terima jabatan Kabid Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kanwil Kemenag DIY. Dalam kesempatan itu, Kabid lama, H. Abd. Suud, menegaskan bahwa masih ada program yang belum sempat diluncurkan, yakni “Guru Berintegritas, Madrasah Berkelas” sebagai upaya membentuk branding guru. Ia juga mengingatkan pentingnya mendorong madrasah di DIY agar terus bergerak menuju lembaga yang nyaman, berkualitas, dan berdaya saing, serta berharap Kabid yang baru dapat melanjutkan program tersebut.

Sementara itu, Kabid baru, H. Sidik Pramono, S.Ag., M.S.I., menegaskan komitmennya untuk melanjutkan langkah yang telah dibangun pendahulunya. Ia menekankan bahwa untuk mewujudkan madrasah yang lebih berkualitas dan berdaya saing, diperlukan penguatan peran pengawas agar lebih optimal.

Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., menyampaikan bahwa banyak inspirasi yang bisa diambil dari MAN 1 Banyuwangi, terutama dalam hal pembiasaan bahasa asing dan penerapan madrasah digital. “Kami melihat bahwa MAN 1 Banyuwangi sudah memiliki budaya berbahasa asing yang kuat dan sistem digitalisasi yang terintegrasi. Ini bisa menjadi contoh baik yang bisa kami adaptasi di MTsN 8 Sleman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Tata Usaha MTsN 8 Sleman, Aini Maslihatin, S.E., M.M., menambahkan bahwa benchmarking ini juga memperkuat kolaborasi antar-madrasah. “Kegiatan ini memberi banyak wawasan baru bagi kami, sekaligus mempererat jejaring antar-satuan kerja. Dengan begitu, program-program yang ada di MTsN 8 Sleman bisa lebih berkembang sejalan dengan visi Madrasah Jogja Istimewa,” tuturnya.

Benchmarking selama tiga hari ini memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta, termasuk MTsN 8 Sleman, untuk terus berinovasi dan meneguhkan peran madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas