Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

MTsN 8 Sleman Dukung Penguatan Program Kerja Madrasah DIY

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Dalam rangka mewujudkan visi “Madrasah Jogja Istimewa”, Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKMA, KKMTs, KKMI) se-Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan benchmarking ke Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung pada 26 hingga 28 September 2025, diikuti oleh 196 peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha se-DIY, termasuk dari MTsN 8 Sleman.

Kunjungan ini diawali dengan studi lapangan ke MAN 1 Banyuwangi yang dikenal memiliki berbagai keunggulan, seperti Gebang (Gemar Berbahasa Asing), program Madrasah Peduli Bersama Sukses Bersama, serta transformasi menjadi Madrasah Digital. Rombongan disambut dengan hangat oleh keluarga besar MAN 1 Banyuwangi melalui penampilan Tari Gandrung, simbol keramahan masyarakat setempat.

Selain kunjungan, agenda penting lain dalam benchmarking ini adalah penguatan program kerja Bidang Madrasah DIY yang berlangsung di Illira Hotel Banyuwangi. Forum ini menjadi ruang untuk mengevaluasi, merefleksi, serta merumuskan arah kebijakan strategis madrasah di Yogyakarta.

Dalam forum tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY periode sebelumnya, H. Abd. Suud, S.Ag., M.S.I., menyampaikan program prioritas yang belum sempat diluncurkan, yaitu “Guru Berintegritas, Madrasah Berkelas”. Menurutnya, branding guru berintegritas merupakan kunci peningkatan mutu pendidikan madrasah. Ia juga menekankan pentingnya mendorong madrasah DIY menjadi lembaga yang nyaman, berkualitas, dan berdaya saing.

Kepemimpinan kemudian dilanjutkan oleh H. Sidik Pramono, S.Ag., M.S.I., sebagai Kabid Pendidikan Madrasah DIY yang baru. Ia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah dirintis sebelumnya, sembari menekankan perlunya penguatan peran pengawas dalam mendampingi madrasah agar semakin berkualitas dan kompetitif.

Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut positif penguatan program kerja ini. “Penguatan program kerja ini sangat relevan dengan kebutuhan madrasah saat ini. Harapan kami, hasil dari forum ini bisa segera diterapkan di MTsN 8 Sleman agar semakin siap menghadapi tantangan pendidikan ke depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Tata Usaha MTsN 8 Sleman, Aini Maslihatin, S.E., M.M., menilai forum di Banyuwangi memberi arah yang lebih jelas dalam tata kelola. “Diskusi di Banyuwangi menjadi bekal berharga untuk kami, khususnya dalam manajemen tata kelola madrasah yang lebih transparan, efektif, dan inovatif,” tuturnya.

Dengan adanya forum penguatan program kerja ini, kegiatan benchmarking ke Banyuwangi tidak hanya memberikan inspirasi dari praktik baik MAN 1 Banyuwangi, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi internal madrasah DIY dalam rangka meningkatkan mutu, daya saing, dan kontribusinya bagi pendidikan nasional. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas