Jumat, Desember 12, 2025
Berita KemenagHeadline

Kakankemenag Apresiasi Komitmen MAN 2 Sleman dalam Peningkatan Kualitas Layanan dan Inklusivitas

Kemenag Sleman News — Kunjungan kerja Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Nadhif, ke MAN 2 Sleman kembali menegaskan komitmen kuat Kemenag Sleman dalam mendorong tata kelola pendidikan yang bermutu, inklusif, dan berintegritas, yang dilaksanakan pada Selasa (18/11/2025).

Disambut hangat oleh Kepala Madrasah Wiranto, didampingi Kepala Tata Usaha Sri Wulandari, jajaran guru, dan pegawai, kunjungan ini menjadi momentum evaluasi sekaligus penguatan layanan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Asta Protas Menteri Agama, terutama pada aspek integritas, kualitas layanan publik, dan keberpihakan pada kelompok rentan.

Dalam dialog bersama kepala madrasah, Ka TU, dan para guru, H. Nadhif menyoroti pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) yang telah lebih dahulu diselesaikan oleh MAN 2 Sleman. Ia menegaskan bahwa PKKM bukan sekadar agenda administratif tahunan, tetapi instrumen penting untuk memastikan mutu layanan pendidikan terus meningkat.

“PKKM harus menghadirkan manfaat nyata bagi pengembangan madrasah, bukan hanya rutinitas administratif,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wiranto, juga melaporkan kesiapan madrasah dalam proses submit PMP Zona Integritas (ZI) tahun ini. Tim ZI telah melakukan penataan dokumen dan pembenahan layanan sesuai prinsip Clean and Service-Oriented Government.

Agenda kemudian dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas unggulan, termasuk Unit Layanan Difabel yang menjadi ikon inklusivitas madrasah. H. Nadhif berdialog dengan guru pengampu berkaitan dengankegiatan  pembelajaran yang memastikan akses pendidikan setara bagi siswa difabel.

“Program ini berharga dan harus terus dikembangkan. MAN 2 Sleman memberi teladan bagaimana madrasah hadir untuk semua,” ujarnya penuh apresiasi.

Program layanan difabel di MAN 2 Sleman menjadi bukti kuat hadirnya nilai Kesetaraan, Humanitas, dan Moderasi Beragama dalam Asta Protas, sekaligus menunjukkan komitmen madrasah dalam menyediakan pendidikan ramah kelompok rentan.

Kunjungan ini pun menutup pesan penting bahwa mutu dan integritas hanya akan menemukan maknanya ketika benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga madrasah—tanpa terkecual (isa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas