H. Nadhif Serahkan Trofi Juara pada Festival Hadroh Ishari NU, Al-Mukhtar Teguhkan Superioritas Hadroh Sleman

Kemenag Sleman News -Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Nadhif, memberikan apresiasi langsung kepada Grup Hadroh Al-Mukhtar Seyegan dengan menyerahkan trofi Juara 1 pada Festival Hadroh Ishari NU Kabupaten Sleman 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Al-Falahiyyah Mlangi pada Rabu, (3/12/2025)
Ajang bergengsi ini menjadi panggung pembuktian ketangguhan Al-Mukhtar yang tampil memukau dan sukses mengungguli belasan peserta lain dari berbagai wilayah Sleman. Prestasi gemilang tersebut sekaligus menegaskan kualitas kesenian hadroh di Sleman yang terus tumbuh, baik dari sisi musikalitas maupun regenerasi pelakunya. Dengan standar penilaian yang ketatmeliputi fashahah, vokalitas, harmoni musikal, dinamika instrumen, hingga interpretasi spiritual, Al-Mukhtar dinilai menampilkan komposisi terbaik.
Dewan juri menyebut grup asal Seyegan itu mampu menghadirkan harmoni vokal yang solid serta transisi irama yang rapi, sehingga layak meraih posisi puncak pada festival yang bertepatan dengan Haflah At-Tasyakur Lil Ikhtitam ke-52 Ponpes Al-Falahiyyah.
Dalam sambutannya, H. Nadhif menegaskan bahwa kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Al-Mukhtar, tetapi juga mencerminkan vitalitas seni hadroh sebagai bagian penting dari tradisi keagamaan Ahlussunnah wal Jamaβah an-Nahdliyah di Sleman. Ia menilai bahwa festival hadroh memegang peran strategis dalam merawat tradisi, memperkuat karakter generasi muda, serta memperkaya corak dakwah kultural di tengah masyarakat.
βKemenag Sleman sangat mengapresiasi dedikasi para pelestari seni hadroh. Prestasi Al-Mukhtar ini adalah bukti bahwa syiar melalui seni dapat menghadirkan harmoni, kekhidmatan, dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat,β ujar Kakankemenag Sleman.
Prestasi ini diharapkan menjadi pemantik semangat baru bagi generasi muda Sleman untuk terus merawat dan mengembangkan seni hadroh sebagai media dakwah yang menyejukkan, sekaligus meneguhkan bahwa tradisi seni Islami tetap hidup dan berkembang di Bumi Sembada. (isa)
