Selasa, Desember 9, 2025
Berita KemenagHeadline

Kakankemenag Buka Sosialisasi KMA 1503, KKRA Sleman Perkuat Kurikulum Cinta dan Integritas Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini

Kemenag Sleman News — Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman terus memperkuat layanan pendidikan yang berintegritas, inklusif, dan berorientasi mutu, sejalan dengan spirit Asta Protas Kemenag RI. Komitmen tersebut ditegaskan melalui kegiatan Sosialisasi KMA 1503 Tahun 2025 yang diselenggarakan KKRA Sleman di Pawon Bendoro, Ngaglik, pada Senin (8/12/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Nadhif, narasumber Lina Marlina, Ketua KKRA, Ketua IGRA Sleman, para Kepala RA, serta para guru sebagai garda terdepan penguatan pendidikan anak usia dini.

Ketua IGRA Sleman, Hesti Nurwiningsih, menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah strategis untuk memperdalam pemahaman kurikulum sekaligus meningkatkan profesionalitas pendidik RA.

“Tujuan kami agar implementasi KMA 1503 semakin terarah dan menghadirkan layanan pendidikan yang penuh kasih, inklusif, serta berdampak nyata bagi tumbuh kembang anak,” ujarnya. Hesti menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilagsungkan dua hari pada tanggal 8 dan 23 Desember 2025

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Sleman, H. Nadhif, mengajak para peserta menjadikan akhir tahun dan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 sebagai momentum refleksi, syukur, dan penguatan komitmen layanan.

“Allah telah memberi begitu banyak nikmat. Jangan sampai kita lalai hanya karena melihat rumput tetangga tampak lebih hijau,” tuturnya sambil mengutip pesan KH. Quraish Shihab tentang makna bahagia: “Diberi sedikit, namun terasa banyak.”

Ia menegaskan bahwa peningkatan kapasitas pendidik RA selaras dengan nilai-nilai keteladanan, profesionalitas, dan pelayanan prima yang dijunjung dalam Asta Protas Kemenag.
“Keberuntungan tidak hadir tiba-tiba. Ada ikhtiar yang nantinya pastilah Allah menurunkan keberuntungan kepada insan yang dipilih-Nya,” ucapnya.

H. Nadhif juga mendorong penguatan Kurikulum Cinta, Panca Cinta, dan moderasi beragama sebagai fondasi karakter sejak usia dini.

“Kurikulum harus diterjemahkan menjadi layanan pendidikan yang mencerdaskan, menyejukkan, dan merawat NKRI,” pungkasnya.

Melalui sosialisasi ini, pendidik RA di Sleman diharapkan semakin kompeten dalam mengimplementasikan KMA 1503 secara utuh, sehingga kualitas layanan pendidikan anak usia dini menjadi semakin inklusif, responsif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. (isa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas