Profil Sakhirin, S.H.I., Peserta Seleksi Penyuluh Agama Islam Award Nasional 2025

Sakhirin, S.H.I. adalah sosok penyuluh agama Islam yang aktif mengabdikan diri di wilayah Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan latar belakang pendidikan agama yang kuat dan berbagai sertifikasi profesional, Sakhirin dikenal sebagai figur yang konsisten mengusung dakwah inklusif, adaptif, dan dekat dengan generasi muda.
Sejak menjadi Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Sakhirin tidak hanya menjalankan tugas penyuluhan di tingkat komunitas, namun juga aktif sebagai:
✔ Fasilitator Bimbingan Remaja Usia Sekolah
✔ Fasilitator Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pengantin
✔ Pembimbing Manasik Haji Profesional
✔ Penyuluh Informasi Publik (PIP)
✔ Narasumber di berbagai pelatihan, seminar, dan diklat keagamaan maupun motivasi parenting
Kiprah dan Sertifikasi Profesional:
Sakhirin telah mengikuti berbagai pelatihan nasional dan internasional, dengan sertifikasi antara lain:
- Master Trainer dan Asesor Kompetensi BNSP
- Trainer NLP Great Parenting
- Trainer Neo NLP
- Profesional Coach
- Profesional Mediator
- Motivator
- Tour Leader & Tour Guide Berlisensi
Selain aktif di lapangan, Sakhirin juga dikenal sebagai praktisi dakwah digital yang memanfaatkan media sosial seperti YouTube dan Instagram untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang moderat, mencerahkan, dan menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi.
Komitmennya terhadap penguatan kecakapan digital dibuktikan dengan kiprahnya sebagai Narasumber Nasional Literasi Digital, di mana ia kerap mengisi berbagai kegiatan edukasi masyarakat dalam membangun ketahanan keluarga, meningkatkan literasi digital, serta mencegah penyebaran hoaks dan radikalisme di ruang maya.
“Dakwah tidak boleh terjebak ruang dan waktu. Di era digital, kita harus hadir di ruang-ruang virtual, membawa cahaya kebaikan, menginspirasi tanpa batas, dan menjaga harmoni dalam keberagaman.” — Sakhirin, S.H.I.
Melalui platform seperti YouTube, Instagram, dan media sosial lainnya, Sakhirin memproduksi konten-konten edukatif yang membahas keislaman, toleransi, pencegahan radikalisme, hingga penguatan ketahanan keluarga. Strategi hybrid yang ia terapkan — kombinasi dakwah langsung di lapangan dan penyebarluasan pesan secara digital — terbukti efektif menjangkau masyarakat lebih luas, khususnya kalangan milenial dan Gen Z.
Dengan keikutsertaannya di PAI Award 2025, Sakhirin berharap dapat terus berkontribusi dalam memperluas inovasi dakwah, meningkatkan peran Penyuluh Agama Islam sebagai agen perubahan, sekaligus mendorong penguatan moderasi beragama di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.