Penguatan Pokja Majelis Taklim se-Kabupaten Sleman, Nadhif: “Majelis Taklim, Ujung Tombak Solusi Sosial di Masyarakat”

Kemenag Sleman News — Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim Kabupaten Sleman, Selasa (19/08/2025). Kegiatan ini bertempat di Aula Kantor Kemenag Sleman dan diikuti oleh 40 ketua majelis taklim yang berasal dari 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Nadhif, S.Ag., M.S.I. Dalam sambutannya, Nadhif memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan pentingnya peran aktif majelis taklim dalam menjawab berbagai persoalan sosial yang ada di tengah masyarakat.
“Dengan adanya penguatan kelembagaan ini, saya berharap majelis taklim di Kabupaten Sleman dapat ikut berperan aktif dalam membantu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Salah satunya dengan memastikan masyarakat dekat dengan ajaran keagamaan. Saya yakin ketika masyarakat benar-benar menjalankan ajaran agama dengan baik, maka problem-problem yang dihadapi akan dapat teratasi,” ujar Nadhif.
Lebih lanjut, Nadhif menegaskan bahwa peran majelis taklim tidak berhenti setelah mengikuti kegiatan ini.
“Yang terpenting adalah bagaimana para peserta mampu mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dan menginternalisasikannya di tengah masyarakat sesuai dengan wilayah tugas masing-masing. Saya percaya, kegiatan ini akan berdampak langsung di masyarakat. Secara bertahap, berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat akan menemukan solusi melalui sentuhan majelis-majelis taklim di Sleman,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Sleman, Achmad Fauzi, S.Ag., M.Si. dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Dr. KH. Mokhamad Mahfud, S.Sos.I., M.Si. dan Prof. Dr. Dra. Hj. Nurjannah, M.Si., yang akan menyampaikan materi penguatan kelembagaan dan strategi peran aktif majelis taklim dalam pembangunan sosial keagamaan.
Fauzi berharap para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian materi dengan baik, sehingga hasil kegiatan ini dapat diterapkan secara konkret di lingkungan majelis masing-masing.

“Kami menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, dengan harapan peserta dapat membawa pulang bekal ilmu dan wawasan yang bermanfaat untuk diterapkan di masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama Sleman dalam mendorong sinergi antara lembaga keagamaan dengan masyarakat guna menciptakan lingkungan yang religius, harmonis, dan berdaya dalam menghadapi tantangan sosial yang kompleks. (Aji)