Kemenag Sleman Perkuat Layanan Publik Ramah Kelompok Rentan, Targetkan Capaian Tertinggi di Kementerian Agama

Kemenag Sleman News – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan pada Selasa (16/9/2025) di Ruang Smart Room. Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Subbagian Tata Usaha, H. Sangaji, S.HI., serta dihadiri jajaran pejabat struktural, koordinator, arsiparis, pranata humas, hingga pengelola layanan teknis.
Dalam arahannya, Kepala Kemenag Sleman, H. Nadhif, S.Ag., M.S.I., menekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjadikan layanan publik Kemenag Sleman semakin inklusif, berkeadilan, dan ramah bagi kelompok rentan. Menurutnya, capaian signifikan telah terlihat sesuai instrument dari hasil evaluasi Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PANRB), dimana nilai Kemenag Sleman meningkat tajam dari 45 pada penilaian awal, menjadi 70 pada pertemuan kedua, 71 di pertemuan ketiga, dan kini telah mencapai angka 80.
“Harapan kita, dengan kerja keras, sinergi, dan ikhtiar serius dari seluruh satuan kerja, nilai ini bisa terus ditingkatkan hingga tembus 100. Kita semua harus berkomitmen untuk saling mendukung, bersinergi, dan terbuka dalam komunikasi agar target ini tercapai,” tegas Nadhif.
Nadhif juga menekankan agar setiap satuan kerja segera menindaklanjuti program kerja ramah kelompok rentan, termasuk memastikan ketersediaan layanan khusus seperti Al-Qur’an braille, bukti pengelolaan aduan masyarakat, hingga kemudahan akses layanan di unit-unit Kemenag. Semua tim diminta aktif mengirimkan eviden dan laporan sesuai batas waktu agar progres dapat terukur.
“Layanan kelompok rentan di Kemenag Kabupaten Sleman harus menjadi lebih baik dan menjadi role model. Sepertihalnya Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang mendapat nilai tertinggi, kita targetkan agar penyelenggaraan pelayanan publik ramah kelompok rentan Kantor Kemenag Sleman menjadi yang tertinggi di Kementerian Agama,” ujar Nadhif memberikan penegasan.
Rakor ini juga menjadi forum konsolidasi internal lintas seksi dan unit kerja untuk membangun komitmen bersama, sekaligus memperkuat budaya kerja melayani dengan sepenuh hati, tanpa diskriminasi, dan berorientasi pada kepuasan publik. (Nisma)