Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

Hima Pendidikan Sejarah UNY Ajak Siswa MAN 3 Sleman Dalami Sejarah dengan Sentuhan Digital

Kemenag Sleman News (MAN 3 Sleman) – Jumat (19/9/2025), sebanyak 36 siswa MAN 3 Sleman mengikuti kegiatan workshop Sejarah melalui media digital. Kegiatan ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah dari Universitas Negeri Yogyakarta. Peserta yang terdiri dari kelas X dan XI antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Bertempat di ruang AVA, kegiatan pun berlangsung lancar dan tertib.

Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan dibuka langsung oleh Kepala MAN 3 Sleman, Singgih Sampurno. Ia berpesan agar para siswa serius dalam mengikuti workshop. Kepala Madrasah bangga karena ini hanya diadakan di MAN 3 Sleman.

Melalui pembicara dari Alumnus UNY, Eko Nurrohman, S.Pd., para siswa belajar mengenal sejarah melalui digital. Dengan media ini, sejarah dapat dinikmati dengan lebih epik dan menarik. Sejumlah media yang bisa dipakai untuk mengulik sejarah, diantaranya adalah Virtual Reality, Virtual Tour, Google Arts dan Culture, dan Sosial Media Melalui Konten Kreator.

Dari pemaparan Eko, setiap media digital di atas memiliki fungsi yang berbeda. Virtual Reality yaitu alat yang sangat efektif untuk pembelajaran sejarah. Melalui VR kita bisa merasakan langsung peristiwa sejarah dan ikut serta di masa lalu. Melalui VR kita juga bisa berinteraksi dengan objek secara langsung seperti memegang, membuka, menggerakkan, atau bahkan ikut dalam simulasi (misalnya perang sejarah atau membangun candi).

Berbeda dengan virtual reality, Virtual tour juga tidak kalah efektif dengan virtual reality. Perbedaannya adalah bisa melihat sekeliling (kiri, kanan, atas, dan bawah), namun pengguna tidak bisa benar-benar berinteraksi dengan objek. Tapi persamaannya, kedua media tersebut bisa kita akses lewat, handphone, laptop, dan kaca mata VR sederhana.

Ada juga Google Arts dan Culture yang bisa digunakan juga untuk belajar sejarah, seni, arsitektur, musik, hingga tradisi budaya dengan cara yang menarik. Ketika pengguna membuka peta melalui Google arts dan culture, ia akan ditunjukkan situs-situs atau tempat bersejarah di sekitar lokasi yang sedang dibuka.

Terakhir yaitu Konten Kreator dari media sosial. Banyak sekali konten kreator di media sosial yang mengulik sejarah dengan cara yang sangat menarik. Para siswa bisa mencari konten sejarah yang kita mau melalui pemaparan di media sosial.

Workshop sejarah ini berhasil menarik perhatian para siswa. Salah satu peserta mengatakan semakin tertarik belajar sejarah. “Ini sungguh pengalaman yang menyenangkan, saya jadi semakin tertarik belajar sejarah,” ucapnya.

Kegiatan selanjutnya berupa diskusi tentang ide mengenalkan Sejarah dalam dunia digital dilanjutkan dengan tanya jawab. Diskusi dan tanya jawab berlangsung sangat interaktif. Banyak ide-ide yang menarik dari siswa yang membuat pembicara sangat terkesan. Kegiatan ditutup dengan penyerahan Plakat dari Mahasiswa UNY ke MAN 3 Sleman, serta pemberian penghargaan tiga siswa terinteraktif. Tiga siswa tersebut adalah Muhammad Yusuf (XI G), Muhammad Husein (XI H), dan Ayudhya (X F).

“Kegiatan hari ini sangat menyenangkan dan menjadi pembuka wawasan untuk para guru dan siswa agar lebih peduli dengan sejarah. Sejarah tidak hanya kita baca dari buku paket, namun sejarah bisa kita nikmati dan rasakan melalui sesuatu yang kita genggam setiap hari. Melalui digital, sejarah kita nikmati dengan sensasi yang berbeda dan tentunya lebih menarik dan lebih berkesan,” kata Reny guru BK yang mendampingi acara. (rny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas