Pembelajaran Dinamis PJOK Disupervisi, Siswa MTsN 8 Sleman Belajar Teknik Senam Lantai dengan Menyenangkan

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus mendukung penerapan deep learning berbasis Kurikulum Berbasis Cinta, MTsN 8 Sleman terus melaksanakan supervisi rutin di berbagai mata pelajaran. Pada Kamis (25/09/2025), giliran pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang disupervisi oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, Hj. Rini Sri Hastuti, S.Pd. Kegiatan supervisi kali ini dilaksanakan di lapangan olahraga madrasah dengan materi gerakan dasar senam lantai.
Guru PJOK, Himawan Bayu Nugroho, S.Pd., menjadi pengajar yang disupervisi. Ia membawakan materi gerakan dasar rol depan, baik versi dasar maupun dengan tambahan lompatan. Sebelum praktik dimulai, Himawan terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai teknik dasar yang benar, termasuk posisi tangan, kepala, serta cara menggulingkan badan agar aman dan tetap sesuai kaidah olahraga. Penjelasan yang runtut dan jelas membuat siswa lebih mudah memahami, sehingga saat praktik mereka tampak percaya diri mencoba satu per satu gerakan yang diajarkan.
Suasana pembelajaran berlangsung penuh semangat. Para siswa terlihat antusias mengikuti instruksi dan mencoba gerakan yang dipandu. Beberapa siswa yang awalnya kesulitan segera mendapat bimbingan langsung dari guru, sehingga mereka bisa memperbaiki teknik dengan cepat. Kehadiran Waka Humas dalam supervisi juga menambah motivasi tersendiri bagi siswa untuk menunjukkan usaha terbaik mereka dalam mengikuti pembelajaran PJOK.
Hj. Rini Sri Hastuti, S.Pd. menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja guru dan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan. “Pak Himawan sudah mampu menyampaikan materi dengan jelas, runtut, dan sesuai dengan karakteristik siswa. Saya melihat anak-anak juga senang dan berani mencoba, inilah wujud pembelajaran yang tidak hanya melatih keterampilan fisik, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan keberanian,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Himawan Bayu Nugroho menyampaikan bahwa mengajar PJOK bukan hanya sekadar melatih fisik, tetapi juga membentuk keberanian dan percaya diri siswa. “Saya ingin anak-anak tidak hanya mampu menguasai gerakan senam, tetapi juga memiliki sikap disiplin, sportivitas, dan keberanian untuk mencoba. Itu semua bagian dari pembelajaran yang bermakna dalam olahraga,” ujarnya.
Dengan pendekatan deep learning dalam integrasi Kurikulum Berbasis Cinta, supervisi ini diharapkan dapat terus menjaga kualitas pembelajaran di MTsN 8 Sleman. Tidak hanya aspek teknik olahraga yang dikuatkan, tetapi juga nilai-nilai kedisiplinan, kerjasama, dan sportivitas yang melekat dalam setiap kegiatan PJOK. Supervisi yang dilakukan secara berkesinambungan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen madrasah untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan membentuk karakter siswa secara utuh. (idw)