Sabtu, Oktober 11, 2025
Berita Madrasah

Produktif di Tengah Kesibukan Mengajar, Dua Guru MTsN 4 Sleman Terbitkan Buku

Kemenag Sleman News (MTsN 4 Sleman) – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh guru MTsN 4 Sleman. Dua pendidik, yakni Budi Hartatik, guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan Surani, guru Bahasa Indonesia, berhasil menerbitkan karya buku meski di tengah kesibukan mengajar. Keduanya mendapatkan penghargaan atas kontribusi mereka dalam dunia literasi nasional melalui penerbitan karya bersama Komunitas Yuk Menulis.

Buku yang dihasilkan merupakan antologi puisi kolaborasi dengan penulis lain dari berbagai daerah di Indonesia. Ada dua judul karya yang berhasil diterbitkan, yakni “Siluet Cinta”, sebuah persembahan sebagai bentuk terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo, serta “Perempuan Berkebaya Merah”, sebuah karya penghormatan untuk Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Penyerahan buku karya kedua guru tersebut dilakukan secara simbolis kepada Kepala MTsN 4 Sleman, Harsoyo, di ruang kerjanya pada Senin (22/9/2025). Dalam kesempatan itu, Harsoyo memberikan apresiasi atas prestasi para guru yang mampu menyeimbangkan tugas mengajar dengan kegiatan literasi.

“Saya bangga dengan capaian ini. Karya ibu Budi Hartatik dan ibu Surani menjadi bukti bahwa guru MTsN 4 Sleman tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga mampu berkarya untuk masyarakat luas. Semoga karya ini menginspirasi siswa untuk semakin mencintai literasi,” ujar Harsoyo saat menerima buku.

Surani, salah satu penulis, menyampaikan rasa syukur sekaligus motivasi di balik keterlibatannya dalam antologi puisi tersebut. “Kami ingin menunjukkan bahwa kesibukan mengajar tidak menghalangi guru untuk tetap berkarya. Semoga kehadiran buku ini bisa menambah warna di dunia literasi dan menjadi teladan bagi siswa,” ungkapnya.

Selain menumbuhkan semangat literasi, karya tersebut juga menegaskan bahwa guru memiliki peran penting sebagai motor penggerak budaya membaca dan menulis di lingkungan madrasah. Dukungan dari komunitas literasi serta apresiasi dari pihak madrasah menjadi energi baru bagi guru untuk terus produktif. (epr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

♿ Aksesibilitas