Kepala Kemenag Sleman Bangun Sinergi dan Penguatan Kinerja ASN di KUA Gamping

Kemenag Sleman News — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Nadhif, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun komunikasi yang intensif dan proaktif di lingkungan internal maupun eksternal Kemenag. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut tampak dalam kunjungan kerja ke KUA Kecamatan Gamping, Jumat (10/10/2025).
Kedatangan Kepala Kantor disambut hangat oleh Kepala KUA Gamping, Muhammad Aris, bersama seluruh jajarannya. Dalam suasana penuh keakraban, Aris mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas kunjungan pimpinan tersebut.
“Kami merasa senang dan termotivasi karena Bapak Kepala Kantor berkenan rawuh langsung, meninjau kantor kami, sekaligus memberikan pembinaan kepada seluruh pegawai. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berbenah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Muhammad Aris.
Dalam arahannya, H. Nadhif menegaskan pentingnya membangun budaya kerja yang berintegritas, berkomitmen, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas. Ia menekankan bahwa Kemenag Sleman tengah berupaya keras meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), sebuah capaian yang memerlukan dukungan seluruh satuan kerja, termasuk KUA sebagai garda terdepan pelayanan keumatan.
“ASN Kemenag harus menjadi teladan dalam hal kinerja, integritas, dan loyalitas. Penguatan SDM harus terus ditingkatkan, di-upgrade, agar setiap tantangan dan hambatan dalam bekerja bisa dihadapi dengan solusi dan semangat perbaikan berkelanjutan,” tutur H. Nadhif.
Lebih lanjut, ia menyoroti peran strategis KUA dalam mendukung keberhasilan Asta Protas Kemenag RI, yang menjadi fokus utama Kemenag saat ini. Menurutnya, tugas dan fungsi KUA bukan hanya administratif, tetapi juga menyentuh aspek spiritual, sosial, dan kemanusiaan.
Dalam arahannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, H. Nadhif, menekankan empat hal penting yang perlu terus diperkuat oleh KUA.
Pertama, meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan. KUA, kata H. Nadhif, harus menjadi penggerak utama dalam menumbuhkan semangat kerukunan antarumat beragama serta kepedulian terhadap sesama di tengah masyarakat.
Kedua, penguatan ekoteologi atau kesadaran beragama yang berpihak pada kelestarian alam. Ia mengingatkan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah.
“KUA perlu mendorong kesadaran kolektif bahwa merawat alam adalah bagian dari ibadah. Program Calon Pengantin Peduli Lingkungan (CAPING) harus terus digiatkan sebagai wujud nyata penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan,” pesan H. Nadhif.
Ketiga, layanan keagamaan yang berdampak. Ia menegaskan bahwa pelayanan KUA tidak boleh berhenti pada urusan nikah dan rujuk saja, melainkan harus mampu memberi manfaat nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai inovasi pembinaan keagamaan.
Keempat, pemberdayaan ekonomi umat. H. Nadhif mendorong agar KUA ikut berperan dalam menggerakkan ekonomi berbasis keagamaan, misalnya melalui pengelolaan zakat, wakaf produktif, dan program sosial-ekonomi masyarakat.
Kunjungan kerja ini tidak hanya menjadi ruang silaturahmi antara pimpinan dan pegawai, tetapi juga momentum penguatan visi bersama dalam membangun KUA yang profesional, berintegritas, dan berdampak bagi umat. (isa)