Saviera Ajeng Perwakilan Kemenag Sleman Raih Gelar MMA DIY dan Raih Penghargaan Inspiratif 1 Anugerah Syiar Ramadan 2025

Kemenag Sleman News (Jakarta) — Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) kembali menggelar ajang bergengsi Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2025/1446 H dengan tema “Siaran Ramadan untuk Meneguhkan Ketahanan Bangsa.” Malam penganugerahan diselenggarakan dengan khidmat pada Jumat malam, 23 Mei 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta.
Salah satu penghargaan paling bergengsi dalam ajang ini adalah kategori Moderat Milenial Agent Inspiratif, yang tahun ini diraih oleh Saviera Zulykha Ajeng Fauqii Nuura, perwakilan dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia meraih peringkat pertama, mengungguli dua finalis lainnya: Selamat Ariga (MMA I Aceh) dan Lusi Ayudaningsih (MMA II Jawa Barat).
Saviera, yang dikenal sebagai Presenter DSN TV,KIM DSN Sardonoharjo, Penyiar Radio Pro 4 RRI Jogja, serta Duta Bahasa DIY, dipilih sebagai agen muda yang inspiratif dalam menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama kepada generasi milenial melalui berbagai platform digital. Ia juga aktif sebagai MMA Kemenag DIY, sebuah peran penting yang diemban untuk menyuarakan nilai toleransi dan keberagaman.

βPenghargaan ini bukan hanya untuk saya pribadi, tapi juga untuk semua generasi muda yang terus menyuarakan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari,β ujar Saviera usai menerima penghargaan sambil memegang trofi dan piagam kehormatan.
Ajang Anugerah Syiar Ramadan telah menjadi agenda tahunan yang memberikan apresiasi kepada tokoh, lembaga penyiaran, dan figur muda yang aktif dalam menyemarakkan Ramadan dengan siaran dan kegiatan yang mendidik, mencerdaskan, serta menyejukkan masyarakat.
Dengan prestasi ini, Saviera diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya dan berdakwah melalui media secara bijak dan beradab, serta memperkuat ketahanan bangsa melalui nilai-nilai keagamaan yang moderat. (Humas)