Jelajah Budaya, Ajang Penggalang MTsN 8 Sleman Kenali Candi Banyunibo Lebih Dekat

Kemenag Sleman News – Kegiatan Kemah Budaya Pangkalan MTsN 8 Sleman Gudep 09.047-09.048 pada Rabu (18/6/2025) semakin semarak dengan pelaksanaan Jelajah Budaya yang digelar pada Rabu pagi di kawasan wisata Candi Banyunibo, Bokoharjo, Prambanan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian penting dalam Kemah Budaya yang bertujuan mengasah keterampilan, wawasan budaya, serta kecintaan peserta terhadap warisan budaya lokal. Acara ini melibatkan seluruh Pramuka Penggalang dari berbagai regu yang sejak pagi bersiap dengan perlengkapan jelajah dan semangat tinggi.
Ketua Panitia Kemah Budaya, Dra. Hj. Hartini, yang juga menjabat sebagai pembina Pramuka MTsN 8 Sleman, secara langsung melepas keberangkatan para peserta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan jelajah ini bukan hanya sekadar berjalan menelusuri kawasan wisata, tetapi juga sarat dengan nilai edukasi dan budaya. βPara penggalang nantinya akan berjalan menjelajahi kawasan wisata Candi Banyunibo dan akan diberikan tugas tiap regu untuk memecahkan berbagai sandi, seperti sandi rumput, kotak, mata angin, dan yang lainnya,β ungkapnya penuh semangat.
Para peserta tampak antusias mengikuti tantangan yang diberikan di setiap pos yang tersebar di sekitar area perkemahan dan situs Candi Banyunibo. Setiap pos menantang ketangkasan dan kerja sama tim untuk memecahkan berbagai kode dan sandi. Kegiatan ini dirancang agar para peserta tidak hanya melatih kecerdasan dan kreativitas mereka, namun juga menumbuhkan kekompakan dan solidaritas antarteman satu regu.
Jelajah budaya ini menjadi pengalaman yang unik karena dikemas dalam nuansa lokal dengan latar situs sejarah yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritual. Dalam perjalanannya, para peserta diperkenalkan pada seluk-beluk Candi Banyunibo, termasuk sejarahnya, arsitekturnya, serta fungsinya dalam perkembangan budaya Hindu-Buddha di Jawa. Para pembina pun turut memberikan penjelasan singkat mengenai pentingnya pelestarian situs budaya tersebut kepada para penggalang.
Salah satu peserta, Abraham Rabkha, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat seru dan menantang. βKita harus kerja sama memecahkan sandi, dan sambil itu kita juga belajar banyak tentang sejarah Candi Banyunibo. Capek sih, tapi asyik banget,β katanya dengan senyum lebar. Antusiasme serupa juga terlihat dari peserta lain yang merasa bangga dapat menjelajah dan mengenali kekayaan budaya lokal secara langsung.
Tidak hanya memberikan pengalaman lapangan, kegiatan ini juga bertujuan mengintegrasikan aspek pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari para penggalang. Mereka dilatih untuk berpikir kritis, menyusun strategi, memimpin kelompok, serta menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan dan budaya bangsa. Para pendamping dari unsur pembina dan guru turut mengapresiasi semangat peserta yang mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan penuh kegembiraan.
Kegiatan jelajah budaya ini berlangsung hingga siang hari, ditutup dengan evaluasi singkat dan pembagian poin dari setiap regu berdasarkan kecepatan, ketepatan, dan kerja sama tim dalam menyelesaikan misi mereka. Regu yang memperoleh nilai tertinggi mendapatkan apresiasi khusus dari panitia sebagai bentuk penghargaan atas usaha dan kekompakan mereka.
Dengan terselenggaranya jelajah budaya ini, diharapkan para Pramuka Penggalang MTsN 8 Sleman mampu mengenali dan mencintai warisan budaya bangsa, sekaligus mengembangkan potensi diri dalam suasana edukatif yang menyenangkan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa belajar tidak selalu harus di dalam kelas, namun bisa dilakukan sambil menjelajah, bereksplorasi, dan memahami dunia nyata yang penuh dengan nilai dan kearifan lokal. (adp)