Selasa, Oktober 14, 2025
Berita Madrasah

Hari Kedua Kemah Budaya MTsN 8 Sleman Diwarnai Giat Semaphore yang Seru dan Edukatif

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman) Rabu (18/6/2025) menjadi hari kedua pelaksanaan Kemah Budaya Pangkalan MTsN 8 Sleman Gudep 09.047-09.048 yang bertempat di Bumi Perkemahan Banyunibo, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Setelah melalui serangkaian kegiatan sejak pagi hari, para Pramuka Penggalang tetap menunjukkan semangatnya saat mengikuti giat sore yang menjadi bagian dari program kepramukaan. Salah satu giat yang menarik perhatian adalah kegiatan semaphore, yakni latihan komunikasi menggunakan bendera sebagai alat penyampai sandi huruf.

Giat semaphore ini berlangsung seru dan edukatif. Para anggota Dewan Penggalang secara bergantian memperagakan sandi semaphore di hadapan peserta lainnya. Setiap kelompok peserta diminta untuk menebak pesan atau kata yang diperagakan. Tak jarang terdengar tawa dan sorakan dari para peserta ketika jawaban mereka benar atau meleset. Kegiatan ini selain menghibur juga melatih kejelian, konsentrasi, dan pemahaman terhadap sistem isyarat semaphore yang menjadi bagian penting dalam keterampilan kepramukaan.

Dampak positif dari kegiatan ini sangat dirasakan oleh para peserta. Selain menambah pengetahuan, semaphore juga memperkuat kerja sama antarpeserta dalam satu regu. Mereka harus berdiskusi cepat, mencocokkan huruf, dan menyusun kata dengan sigap. Proses ini secara tidak langsung juga melatih kemampuan berpikir kritis serta ketelitian dalam membaca gerakan dan posisi bendera. Antusiasme peserta pun tidak surut meski matahari mulai condong ke barat.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta didampingi dan dipandu oleh Kak Bambang Herman, salah satu Kakak Pembina Pramuka MTsN 8 Sleman. Dalam keterangannya, Kak Bambang mengapresiasi partisipasi aktif seluruh peserta. β€œSaya melihat semangat luar biasa dari para penggalang dalam mengikuti semaphore. Mereka bukan hanya bermain, tapi juga belajar bagaimana cara berkomunikasi secara efektif dengan metode tradisional kepramukaan yang sarat makna,” ujar Kak Bambang. Ia juga menyampaikan bahwa keterampilan semaphore penting sebagai sarana komunikasi darurat yang efisien dan tetap relevan dalam pelatihan kepramukaan.

Lebih lanjut, Kak Bambang menambahkan bahwa kegiatan seperti semaphore harus terus dilestarikan dalam setiap latihan dan perkemahan, karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangat mendidik. Menurutnya, melalui permainan edukatif seperti ini, Pramuka tidak hanya sekadar berkegiatan fisik tetapi juga membentuk karakter disiplin, tanggap, dan bekerja sama dalam tim. β€œDari semaphore, anak-anak belajar ketekunan, fokus, dan tentu saja menyenangkan karena dilakukan dalam suasana ceria bersama teman-temannya,” imbuhnya.

Dengan berakhirnya giat semaphore pada sore hari, para peserta tampak puas dan antusias menyambut kegiatan berikutnya. Hari kedua Kemah Budaya ini pun berlangsung lancar dan penuh semangat. Semangat dan keceriaan para penggalang menunjukkan bahwa Kemah Budaya bukan hanya ajang berkumpul, melainkan juga menjadi media pembelajaran karakter dan keterampilan yang menyenangkan. Panitia dan para pembina berharap pengalaman seperti ini akan menjadi bekal berharga bagi peserta dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sosial. (adp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

β™Ώ Aksesibilitas